100 Warga Jateng Transmigrasi ke Kaltara

by Setiadi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Aktifkan Lahan Tidur, Pemprov Siapkan 1 Hektare Setiap KK

TARAKAN, MK – Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) di Indonesia, Provinsi Kaltara sangat membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dalam mengembangkan segala potensi alamnya. Tahun ini, Pemprov Jawa Tengah mengirimkan 100 warganya untuk transmigrasi ke Kabupaten Bulungan, Provinsi Kaltara.

Saat ditemui Metro Kaltara, Kamis (18/06), Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kesediaan Provinsi Kaltara mensukseskan program transmigrasi ini. Apalagi informasinya, transmigrasi masyarakat Jawa ke Kaltara sudah berlangsung sejak 1972.

“Sebenarnya alokasi yang diberikan kepada kami (Jawa Tengah) yakni 200 warga tahun ini, tapi kami hanya bisa membiayai keberangkatan 100 orang dulu. Kita harapkan segera bisa dikirim lagi,” ujarnya.

Ia menjelaskan berdasarkan kesepakatan MoU yang telah ditandatangani bersama baik dari Pemprov Jateng, Pemprov Kaltara, Pemkab Bulungan serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyepakati program ini terus dilanjutkan. “Karena keberhasilannya sudah terlihat. Bahkan saya juga ikut melahirkan Provinsi Kaltara sehingga patut perlu didukung kemajuannya,” tegasnya.

Sedangkan, Penjabat Gubernur Provinsi Kaltara Triyono Budi Sasongko menuturkan program transmigrasi tersebut sangat dibutuhkan daerah terutama dalam mengaktifkan lahan ‘tidur’. Karena, kerapatan penduduk di Kaltara antara 9 hingga 10 km2.

“Lahan kita jelas belum digunakan secara maksimal sehingga dalam tranformasi ilmu pengetahuan khususnya pengolahan lahan dan pengembangan wilayah maka diperlukan migrasi masyarakat Jawa ke Kaltara,” akunya.

Ia menuturkan khusus 100 warga Jateng akan diarahkan bermukim di Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. “Memang MoU program transmigrasi masih untuk Kabupaten Bulungan saja, belum ke daerah lainnya. Kedepan kita juga akan berkonsultasi dengan kabupaten/kota yang menginginkan adanya migrasi masyarakat dari luar Kalimantan,” tuturnya.

Bahkan setiap satu kepala keluarga (KK) mendapatkan 102 hektare lahan tidur untuk dikelolah. Kemudian, Prmprov Kaltara juga akan memberikan pembinaan, meski rata-rata warga Jawa yang migrasi ke Kaltara sudah memiliki keahlian dalam bercocok tanam.

Sedangkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, melihat Kaltara sebagai provinsi baru yang mempunyai potensi alam luar biasa. “Kaltara sebagai provinsi baru tidak bisa dilepaskan dari program transmigrasi yang dulu dilaksanakan,” ujar Marwan di Jakarta, belum lama ini.

Menurut politikus PKB, mendatangkan transmigran dari Pulau Jawa, program perpindahan penduduk tersebut dinilai sangat sukses. “Keberhasilan transmigrasi di Kaltara bisa dilihat di daerah-daerah yang awalnya merupakan pemukiman transmigrasi. Seperti, di Tanjung Palas, Tanjung Palas Utara bahkan sebagian Tanjung Selor (Bulungan) yang sekarang menjadi ibu kota provinsi, dulunya merupakan daerah transmigrasi,” ungkapnya. (sti)

.

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.