Bantaran Sei Bolong Ditanami Ratusan Bibit Buah – Buahan

by Muhammad Reza

NUNUKAN – Ratusan orang dari kalangan ASN, TNI/POLRI, LSM Lingkungan Hidup, Karang Taruna dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon di Embung Sei Bolong, Jumat (10/1)

Dalam Rangka Peringatan Hari Perencanaan Penanaman 1 Juta Pohon. Mereka menanam setidaknya 700 bibit pohon, kebanyakan bibit buah – buahan seperti durian, mangga, dan rambutan di daerah bantaran sungai sebagai upaya memperbaiki daerah tangkapan air di Embung Sei Bolong.

Kegiatan penanaman pohon itu dihadiri antara lain oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan, Serfianus, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nunukan H. Irwan Sabri, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, Perwakilan Unsur Forkopimda, para kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan, kepala instansi vertical, dan jajaran manajemen PDAM Kabupaten Nunukan.

Dalam kesempatan itu, Sekda Nunukan dan Kapolres menanam bibit pohon durian di lahan yang berada di samping Instalasi Pengolahan Air (IPA) Embung Sei Bolong, sedangkan peserta aksi yang lain menanam bibit pohon di lahan yang mengarah ke bagian hulu sungai.

Sebelum melakukan penanaman pohon, Serfianus dalam sambutanya menyatakan bahwa bencana banjir, tanah longsor hingga kekeringan panjang yang terjadi akhir – akhir ini adalah akibat rusaknya ekosistem lingkungan hidup.

Aksi penananam pohon yang dilakukan kali ini, menurut Serfianus, adalah ikhtiar atau upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki ekosistem untuk diwariskan kepada generasi mendatang.

Hal senada juag disampaikan oleh Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro. Menurut Teguh, menanam pohon adalah perbuatan baik yang akan dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. Teguh mengajak semua elemen masyarakat untuk menanam pohon mulai sekarang untuk memperbaiki kualitas lingkungannya masing – masing.

“Ayo menanam pohon agar Nunukan semakin hijau, asri dan segar,” kata Teguh.

Sementara itu, Direktur PDAM Masdi menilai kualitas air di Embung Sei Bolong saat ini semakin menurun, hal itu terlihat dari warnanya yang kuning kecoklat – coklatan. Kualitas air tersebut menandakan bahwa hutan lindung di bagian hulu sungai sudah mengalami kerusakan.

Masdi menilai tidak ada upaya yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya selain dengan penghijauan dan mencegah aksi perambahan hutan.

“Jika kedua hal itu bisa dilakukan secara bersama – sama, maka kita bisa berharap dalam waktu 5 – 7 tahun mendatang kualitas air di Sungai Bolong bisa menjadi baik, pelayanan PDAM juga akan semakin lancar dinikmati semua masyarakat,” kata Masdi. (Red/Hms)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.