Terapung Selama 28 Jam, Nelayan Tarakan di Temukan Selamat

by Muhammad Reza
  • Makan Kepiting Mentah Untuk Bertahan Hidup

Korban Sultan Saat Pertama Kali di Evakuasi Kapal Pengangkut Alat Berat Samarinda, (Foto: Ist)

Tarakan, MK – Seorang nelayan asal Kota Tarakan, Kelurahan Lingkas Ujung, RT 16, Kalimantan Utara, hanyut terseret gelombang setelah kapal yang ia naiki tenggelam di perairan Pulau Bunyu. Sebelum berhasil di evakuasi dalam keadaan selamat, diketahui korban telah dilaporkan hilang kontak selama 2 hari saat mencari ikan oleh pihak keluarga.

Nelayan tersebut bernama Sultan (40), yang terapung selama 28 jam di laut Sulawesi, berhasil diselamatkan kapal yang sedang melintas, selama di laut lepas dirinya hanya makan kepiting mentah untuk berusaha bertahan hidup dan nyaris meninggal karena tabung jerigen yang digunakan sebagai pelampung bocor.

“Senin pagi itu saya berangkat dari rumah kira-kira jam 6, saya langsung menuju pulau bunyu. Begitu saya sampai, saya langsung menebar jaring trawl untuk menangkap ikan tiba-tiba jaringnya itu tersangkut dan membuat kapal saya miring langsung tenggelam,” Tutur Sultan.

Menurutnya, setelah kapal tenggelam, dirinya kemudian mendapatkan jerigen bekas wadah BBM untuk digunakan sebagai pelampung, ia hanyut hingga ke laut Sulawesi dan selama 28 jam dirinya terendam air laut.

“Waktu tenggelam itu saya menggunakan jerigen sebagai pelampung, sampai sakit semua badan saya, ini lutut dan dada saya sakit. Anginnya kencang dan pas paginya saya panik karena air itu sudah masuk ke jerigen, saya lihat ada pohon nipah yang hanyut , kemudian saya berenang selama 2 jam untuk ambil pohon nipah itu, biar bisa bertahan hidup,” Jelasnya.

lebih lanjut Sultan menjelaskan, untuk bertahan hidup di laut lepas ia hanya dibantu dengan pohon nipah setelah jerigen yang ia gunakan sebagai pelampung bocor, berselang berapa jam kemudian ia melihat sebuah kapal yang membawa alat berat melintas. Ia berusaha berteriak sekuat tenaga dan meminta pertolongan.

Korban Sultan Saat Tiba di Pelabuhan Navigasi Tarakan

“Sekitar jam 11 pagi setelah saya berenang selam 2 jam untuk ambil pohon nipah itu, saya lihat ada kapal melintas kemudian saya berusaha berteriak minta tolong dan akhirnya saya di tolong kapal itu yang tujuannya ke samarinda kemudian saya dipindahkan ke kapal maratua yang baru pulang dari Sulawesi Tengah mengantar bantuan, saya kemudian ikut di kapal itu biar bisa ikut pulang ke Tarakan,” Ungkapnya.

Sesampainya di Dermaga Navigasi, Sultan sudah dijemput oleh keluarganya. Dan diperbolehkan pulang saat yang bersangkutan sudah mendapatkan perawatan medis dan dilakukan pendataan. (Shr)

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.