Wow, 17 Kilogram Sabu Diselundupkan dari Malaysia

by Setiadi
Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat melakukan jumpa pers terkait tangkapan 17 kilogram sabu dari perbatasan.

Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto saat melakukan jumpa pers terkait tangkapan 17 kilogram sabu dari perbatasan.

Kalbar, MK – Penyelundupan narkoba sebesar 17 kilogram melalui lintas batas Malaysia ke perbatasan Kalimantan Barat berhasil digagalkan jajaran kepolisian. Awalnya Mr (30) warga Perum Penjajab Kecamatan Pemangkat terjaring razia Polsek Ledo. Setelah Mr digiring ke Mapolres Sambas, untuk dilakukan interogasi dan pengembangan lebih lanjut, kemudian diketahui bahwa paket tersebut hendak ditujukan kepada Hd (36) warga Sinam Kecamatan Pemangkat.

Sebelumnya anggota Polsek Ledo mendapat informasi dari jajaran Polres Sambas akan ada pengiriman Narkotika dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur Jagoi Babang.  Usai koordinasi, Kasat Reskrim Polres
Sambas bersama 4 anggotanya mendatangi Polsek Ledo pada Minggu (17/4) sore sekitar pukul 15.30 WIB, kemudian mengelar razia di depan Mapolsek Ledo.

Sekitar pukul 18.30 WIB, satu unit mobil pick up Dhaihatsu Grand Max KB 8025 PA yang dikendarai Mr diperiksa dan ditemukan dua kotak berisikan makanan ringan yakni snack dan coklat Malaysia. Tepat di bawah tumpukan makanan ringan, terdapat 17 paket sabu dibungkus aluminium foil.

Polres Sambas langsung menggiring tersangka bersama barang bukti dan dilakukan pengembanga‎n, akhirnya diamankan seorang warga berinsial Hd yang diduga sebagai pemilik 17 paket. Selain sabu ditemukan pula  alat hisap, dompet, satu kartu ATM, modem, gunting, pisau lipat, uang tunai 117 Ringgit Malaysia, satu buku Pas Lintas Batas, KTP, SIM A atasnama Mr dan STNK maupun mobil KB 8025 PA.

Kuat dugaan Narkotika ini berasal dari Serikin Malaysia. Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto didampingi Kapolres Sambas AKBP Sunario dan Kapolres Bengkayang AKBP Juda Nusa Putra menggelar konferensi pers di Mapolda Kalimantan Barat, Senin (18/4) siang.

Dalam keterangan persnya Arief menyatakan, kedua tersangka langsung ditangkap malam itu juga, dan dibawa ke Polda Kalbar guna pengembangan untuk mendapatkan aktor utamanya.  Lanjutnya, pihaknya terus melakukan pengembangan terhadap dua tersangka, yang saat ini sudah mengantongi identitas satu orang lagi yang menjadi perburuan atas 17 kilo sabu asal Malaysia tersebut. “Masih ada satu orang lagi, ini sedang kita kejar. Mudah-mudahan segera tertangkap. Satu tersangka ini masih berada di luar negeri,” tuturnya.

Arief mengungkapkan kasus tersebut merupakan tangkapan terbesar di tahun ini. Ia pun mengakui lemahnya pintu perbatasan Indonesia menjadi celah bagi masuknya barang haram yang dapat merusak generasi bangsa. “Mengenai kenapa barang ini sampai bisa lolos di perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang yang belum adanya PLBN,” jelasnya.

Atas hal ini, sudah lama berkoordinas dengan bupati di wilayah terkait untuk membuat pos pantau, guna menekan masuknya barang-barang seperti ini dari wilayah Malaysia

Untuk memberikan efek jera dan menekan angka peredaran narkoba, terlebih yang terlibat dalam jaringan internasional seperti ini dapat dijatuhi hukuman seberat-beratnya. “Saya sudah berkoordinasi dengan Kajati, untuk menuntut pelaku narkoba dengan hukuman mati. Ketika Jaksa sudah menuntut dengan hukuman mati, Hakim juga kita harapkan memvonisnya hukuman mati pula,” tegasnya. (Lyn/MK*1)

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.