Pontianak, MK – Kini masyarakat Kalimantan Barat bisa menikmati Pertalite, bahan bakar beroktan rendah yang merupakan varian baru dari Pertamina. Pertalite yang disebut-sebut sebagai bahan bakar ramah lingkungan ini, resmi diluncurkan pada Selasa, 27 Oktober 2015.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyambut baik hadirnya Pertalite di Kota Khatulistiwa ini. Produk gasoline non subsidi dari Pertamina ini, diharapkannya dapat menjadi primadona menggantikan bahan bakar premium.
“Saya berharap Pertamina tetap gencar memasyarakatkan penggunaan Pertalite, kalau perlu premium itu sudah tidak ada lagi. Yang ada pertalite dan pertamax saja,” kata Sutarmidji saat peluncuran perdana Pertalite di Kota Pontianak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)SPBU Ahmad Yani, Selasa (27/10).
Hal ini seiring dengan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam menjaga udara tetap bersih. Memurutnya, sebagai salah satu dari lima kota yang udaranya terbersih, (kecuali saat ini, di mana asap kiriman dari daerah lain masih menyelimuti Kota Pontianak), Pertalite merupakan bahan bakar pilihan yang bagus.
“Oktannya lebih baik sehingga emisinya bisa ditekan serendah mungkin. Hadirnya Pertalite di sini bisa menjadi salah satu solusi menjaga udara tetap bersih,” tuturnya.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, dengan hadirnya Pertalite, dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen. Ia menjelaskan, Pertalite dengan level research octane number (RON) 90 ini, membuat pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium yang memiliki RON 88. Pertalite sesuai untuk digunakan pada kendaraan bermotor roda dua hingga kendaraanmulti purpose vehicle ukuran menengah.
“Pertalite menjadi pilihan produk Pertamina yang tidak disubsidi dan diharapkan dapat terus meningkat lagi penjualannya. Saat ini, total Pertalite yang sudah terserap oleh konsumen di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 160 juta liter,” tambahnya.
Dengan bertambahnya jumlah penyalur di Kalimantan, total outlet Pertalite di seluruh Indonesia kini mencapai 1.453 outlet. Jumlah outlet tersebut tersebar di lebih dari 222 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Harga bahan bakar Pertalite di Kalimantan ini dibanderol Rp 8.500 per liter.
General Manager Pertamina Marketing Operation Region VI Kalimantan, Mochamad Irfan berharap, akhir tahun, outlet Pertalite terus bertambah minimal sesuai target hingga 160 lembaga penyalur. Semakin bertambahnya outlet Pertalite turut memicu tingkat pemahaman dan kesadaran konsumen akan keunggulan bahan bakar dengan RON 90 ini.
“Realisasi penjualan Pertalite sudah mencapai 2.744 KL, atau 9,1% konsumen wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan beralih ke Pertalite,” terangnya. (Lyn)