Lumbis Ogong, MK – Setelah sempat viral di beberapa media nasional dan lokal tentang eksodusnya warga satu desa kinokot korban konfrontasi RI-Malaysia tahun 1964 yang kini wilayah desa nya masuk dalam Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan.
Diceritakan Lumbis, S.Sos moderator saat kunjungan dan dialog Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid,SE,MM di Desa Kinokot pada Sabtu siang (9/11), ” Sungai sembakung ini dari muara habis nya (ujung sungai-red) persis di depan Pos Labang Satgas Pamtas RI-Malaysia disitu ada 2 cabang sungai yang sebelah kanan sungai pansiangan jalur ke malaysia dan sebelah kiri sungai sedalit jalur menuju Desa Tau Lumbis, Kenapa warga Desa Kinokot ini lari karena desa ini dulunya diapit dua markas kekuatan yang sedang bertempur antara Pos Brawijaya TNI AD dan Markas Gurkha, jadi tidak ada pilihan untuk tidak meninggalkan desa karena bila terjadi pertempuran maka merekalah yang menjadi korba n”ungkap Lumbis.
Rombongan Bupati bersama warga Masyarakat Lumbis dan Lumbis Ogong sekitar 70 orang menggunakan tujuh perahu longboat mesin tempel 2×40 pk, menempuh perjalanan menyusuri sungai sembakung selama 3 jam lebih tepat pukul 11.30 wita rombongan tiba di Desa Kinokot, Bupati langsung disambut dengan pengalungan manik dan langsung menuju lokasi pertemuan yang telah ditunggu oleh warga kinokot dibawah tenda terpal berwarna biru.
Tempat kegiatan yang dikelilingi pegunungan, Bupati menempati tempat duduk dari batang kayu kecil yang dibuat bertingkat menghadap warga, Duduk berdampingan bersama Wakil Ketua DPRD Hj. Rachma Leppa Hafid, Kabag Pemerintahan Surai.S.Sos serta perwakilan dari Polsek dan Koramil Lumbis, Bupati merasa bangga dapat melihat langsung keadaan warga di Desa Kinokot.
“Saya pribadi sangat terharu dan prihatin, bercampur aduk antara senang dan sedih tetapi saya merasa sangat bangga dapat melihat langsung keadaan warga desa kinokot dan berterima kasih kepada warganya yang telah menjaga kecintaan terhadap NKRI, tadi bila Bapak Lumbis menyebut Ex Kinokot saya lebih memilih kita mengakomodir mereka, Karena terkait rencana ini yang bukan baru baru saja tetapi ini tahun lalu karena perwakilan tokoh tokoh sudah bersilaturrahmi ke kediaman saya dan mereka menyampaikan secara langsung bahwa mereka adalah korban konfrontasi, mereka menyampaikan sangat cinta dengan Indonesia dan berinisiatif untuk kembali ke kampung halaman meski keadaan nya seperti sekarang ini” tutur Laura.
Ditambahkan Bupati tentang usulan desa ini, “Saya sudah meminta dinas terkait untuk diurus secepat mungkin, segera lengkapi adminstrasi secepat nya agar bisa cepat keluar kode desa nya dari Kementerian agar nantipun bisa mendapatkan anggaran dana desa, ini menjadi kerja kita bersama dan ini menjadi komitmen Bupati kepada masyarakat yang bermukim disini untuk mengurus secepatnya, jangan ditinggal tinggal berkasnya segera diselesaikan, perintah Bupati.
Lebih lanjut merespon permintaan Kepala Desa tentang pemekaran kecamatan Bupati pun menyampaikan tahapan ini sudah lama kita rencanakan.
“Merespon langsung apa yang diminta Bapak Kades tentang pemekaran kecamatan, Sebenarnya ini sudah saya cita citakan sejak lama bahkan sebelum lagi saya menjadi Bupati, dengan melihat kondisi wilayah kita yang sangat luas seperti apa yang dicita citakan masyarakat lumbis ogong serta melihat kompleksitas permasalahan yang ada jadi menurut saya memang wilayah ini sudah harus dimekarkan menjadi wilayah Kecamatan Lumbis Pansiangan dan dihulu atau atasnya lagi pemekaran Kecamatan Lumbis Hulu”
Terakhir Bupati menyampaikan harapannya, “Saya berharap bila adminstrasi pembentukan desa Kinokot ini sudah lengkap jadi bisa segera mendapatkan Anggaran Dana Desa, itu juga harus diperjuangkan, perlu diingat, ini komitmen Bupati Nunukan, tetapi mohon bersabar, karena keterbatasan biaya, pemerintah daerah juga tidak bisa bertindak cepat. Kami juga masih menghitung – hitung, mudah – mudahan kekurangan masyarakat disini bisa segera teratasi” pungkas Bupati, akan tetapi sebagai permulaan daerah pemekaran baru untuk pemerintahan bila anggaran 500 hingga 800 juta cukup kita saja, kita juga sanggup itu, jelas Bupati, sepulang ini saya akan sampaikan ke Tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah – red) untuk mengalokasikan pada anggaran tahun depan untuk anggaran kecamatan persiapan, tutup Bupati.
Selanjutnya Pemuda Kinokot Anis menyampaikan “Ibu Bupati yang kami hormati tidak banyak yang ingin kami sampaikan karena kami yakin Ibu Bupati sudah tahu isi hati kami, kami ingin sampaikan takaran nasionalisme kami untuk Indonesia, bila diurai dengan satu cerita maka tidak cukup satu buku, tapi niat kami yang mulia untuk Indonesia, kami berharap desa kami yang hancur karena konfrontasi bisa di bentuk (bangun-red) kembali oleh Pemerintah Indonesia”, harap tokoh Pemuda Kinokot Anis.
Sementara Kades Sumantipal Busiau menjelaskan “Kelompok Desa yang terdiri dari 5 Desa di Kelompok Desa Labang, sangat berterima kasih kepada warga Kinokot yang ingin kembali ke Kinokot, karena inilah tanah wilayah masyarakat Kinokot, Mungkin warga Kinokot mendengar bahwa Kelompok Labang yang terdiri 5 Desa, akan tetapi sebenarnya terdapat 13 Desa dan yang ke 14 adalah Desa Eks Kinokot.
Selesai dialog rombongan Bupati makan siang bersama Warga Kinokot, tidak ingin melewati kesempatan sambil makan siang Bupati membaur menghampiri para tokoh dan orang tua Kinokot tampak suasana lebih cair dan akrab.
Untuk diketahui warga desa Kinokot kembali ke NKRI secara bertahap dimulai pada tanggal 7 Juli 2018 dan diterima oleh Camat Lumbis Ogong Dauth setelah sebelumnya bermukim di daerah silungay Sabah Malaysia (Nabhan/Protokol)