Tarakan, MK – Satpolair Polres Tarakan berhasil mengungkap satu cara bagaimana jaringan narkoba internasional bisa masuk ke wilayah Kaltara. Ternyata, nelayan lokal banyak yang telah bekerjasama dengan bandar international dari Tawau Malaysia.
Hal itu terungkap kala JA (36), warga Kelurahan Karang Anyar, Kota Tarakan yang berprofesi sebagai nelayan sekaligus nahkoda kapal KM. Fadil terangkap tangan membawa sabu 100 gram, Rabu (21/10) sekitar pukul 09.30 Wita.
Kapolres Tarakan, AKBP Dani HAmdani, melalui Kasubbag Humas Polres Tarakan IPTU Kamson Sitanggang kepada Metro Kaltara menjelaskan penangkapan JA berawal dari patroli rutin yang dilakukan Satpolair. Di sekitar perairan Pulau Sadau, petugas melihat adanya kapal mencurigakan sedang melintas.
“Petugas mendapati ada KM. Fadil berlayar di sekitar perairan Pulau Sadau dan dicurigai melakukan pelanggaran,” kata Kamson.
Tak lama kemudian, lanjutnya, petugas langsung mendekati kapal dan langsung melakukan pemeriksaan dan penggeledahan. Ketika dilakukan penggeledahan, petugas mendapati satu bungkus plastik warna hitam yang disembunyikan di sela – sela kapal. “Saat diperiksa petugas mendapati dua ball serbuk kristal yang diduga adalah sabu-sabu,” jelasnya.
Personil Satpolair pun langsung mengiring kapal KM Fadil yang rencananya berlabuh di beringin ke dermaga Polair di Pelabuhan Tengkayu II beserta narkoba dan anak buah kapal untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari pemeriksaan, Kamson menjelaskan JA mengaku sabu itu didapati dari Malaysia. Setelah menjual ikan ke Tawau. “Dia mengaku mendapatkan sabu dari Malaysia dan memang disuruh seseorang di Tarakan untuk membawa sabunya. Kita masih melakukan pendalaman, apakah benar sabu dibeli karena pesanan seseorang, perlu diuji lagi kebenarannya,” bebernya.
Polisi mengamankan barang bukti sabu 2 ball dengan berat sekitar 100 gram dan barang bukti lain seperti 2 lembar bendera Malaysia dan 2 unit handphone.
“Sementara kita masih melakukan pendalaman kalau ada keterkaitan pihak lain, tetapi yang jelas sampai tersangka baru satu orang atas nama JA. Terlebih lagi, JA merupakan juragan kapal yang mengangkut ikan dari Tarakan menuju ke Malaysia,” tuturnya. (man15/sti)
.