Tak Terima Dikeroyok, Ketua BAPASAK Kaltara Laporkan 2 Anggota DPRD Bulungan

by admin

Foto: Ilustrasi

BULUNGAN, MK – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barisan Pertahanan Adat Suku Kalimantan (BAPASAK) Provinsi Kalimantan Utara melaporkan dugaan pengeroyokan dan pemukulan di salah satu Cafe di Jalan Sengkawit yang dilakukan dua oknum anggota DPRD Bulungan ke Polda Kaltara.

Ketua DPW BAPASAK Kaltara Agus Suriansyah yang menjadi korban pengeroyokan mengatakan kronologi terjadi pada Rabu, (12/11) saat dirinya diajak bertemu oleh Sekretaris Kelompok Tani Telaga Bukit Bulungan berinisial DA, Setibanya di lokasi, korban terheran karena melihat banyak orang telah berkumpul di dalam cafe tersebut. Ia mengira hanya akan bertemu oleh sekretaris kelompok tani.

“Saat masuk ke cafe, saya langsung dimarah-marahi, saya pun bingung kenapa,” ungkap korban saat ditemui di rumahnya, Kamis (13/11).

Kemudian, korban diarahkan untuk duduk di sebelah salah satu pelaku. Tak lama kemudian, ia lanjut dimarahi dan diceramahi tanpa diberi kesempatan berbicara untuk bertanya ataupun membela diri. Lalu, secara tiba-tiba kepala korban dipegang dari belakang oleh salah satu pelaku, dan langsung mendapatkan pukulan dari pelaku lainnya.

Korban mengaku dikeroyok oleh lima orang, termasuk dua anggota DPRD Kabupaten Bulungan. Pengeroyokan tersebut baru berhenti setelah korban dilerai oleh orang-orang yang berada di lokasi.

Tak sampai situ, ketika ingin meninggalkan tempat tersebut, korban kembali mendapat pukulan di bagian belakang kepala dari salah satu pelaku. Ia kemudian berlari ke arah mobilnya untuk berlindung, namun tetap menerima pukulan dari luar mobil disertai teriakan untuk turun.

Akibat kejadian ini, korban mengalami luka pada bagian bibir bawah dan lebam di kepala yang disertai rasa nyeri.

“Yang saya sesalkan, dua anggota DPRD ikut memukul saya. Padahal kami sebelumnya kenal baik. Saya tidak tahu kenapa mereka ikut terlibat,” kata korban.

Ketua BAPASAK Kaltara, Agus Suriansyah

Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polda Kalimantan Utara dengan didampingi oleh teman-teman yang mendukungnya. Ia juga mengatakan terdapat tiga orang saksi yang berada di lokasi kejadian untuk dapat memberikan keterangan.

Pihak kepolisian disebut telah menerima laporan dan akan menindaklanjuti kasus tersebut. Korban berharap laporannya segera diproses secara hukum.

“Saya ingin permasalahan ini segera ditangani oleh pihak kepolisian dan menuntut kebenaran permasalahan yang terjadi, karena saya benar-benar tidak tahu apa penyebabnya. Jika laporan ini dilalaikan, kemungkinan saya akan menurunkan massa dari aliansi adat karena masalah ini sudah tersebar ke seluruh Kalimantan,” harap korban.

Berdasarkan Laporan Polisi dengan nomor: LP/B/32//XI/2025/SPKT/ Tanggal 12 November 2025 dengan terlapor 5 orang, dua diantaranya oknum anggota DPRD Bulungan, hingga berita ini di turunkan masih menunggu konfirmasi dari pihak Polda Kaltara terkait proses hukum lebih lanjut.(red/rz)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses