BULUNGAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara) kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan melalui kegiatan edukasi bertema “Rupiah untuk Semua, Inklusif untuk Negeri” yang ditujukan bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Bulungan. Kegiatan tersebut terselenggara berkat kolaborasi antara KPwBI Kaltara, Yayasan Faqih Hasan Center, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) DPC Bulungan, serta AYS Indonesia.
Dalam penyampaiannya melalui staf KPwBI Kaltara, Kepala Perwakilan Hasiando G. Manik menekankan bahwa pemerataan literasi keuangan merupakan bagian penting dari upaya memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat. Ia menegaskan, transformasi digital dalam sistem pembayaran harus dapat diakses secara merata, termasuk oleh penyandang disabilitas yang membutuhkan pendekatan edukasi lebih adaptif.
Staf KPwBI Kaltara menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang agar tidak ada kelompok masyarakat yang tertinggal dalam proses digitalisasi. Inklusi keuangan, kata dia, bukan hanya soal menyediakan akses layanan, tetapi memastikan setiap individu memiliki pemahaman dan keterampilan untuk memanfaatkan layanan keuangan digital dengan aman dan efektif.
Materi edukasi dalam kegiatan tersebut meliputi tiga pilar utama Program Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, termasuk pengenalan keaslian uang dengan metode 3D serta prinsip perawatan uang 5 Jangan. Selain itu, peserta juga mendapatkan edukasi mengenai penggunaan QRIS instrumen pembayaran digital yang cepat, praktis, dan aman serta pemahaman terkait perlindungan konsumen di era digital. Seluruh materi disampaikan dengan metode ramah disabilitas, menggunakan media visual serta penerjemah bahasa isyarat.
Kepala Yayasan Faqih Hasan Center, Hasanuddin, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi atas konsistensi KPwBI Kaltara dalam mendukung upaya pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas, termasuk dalam akses keuangan. Menurutnya, inklusi keuangan adalah bagian penting dari pemerataan pembangunan dan kemandirian ekonomi masyarakat.
Peserta memberikan respons positif terhadap pelaksanaan kegiatan, terutama terkait penyediaan penerjemah bahasa isyarat, pendampingan edukatif, serta materi yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Mereka menilai kegiatan ini membuka ruang kesempatan yang setara dan meningkatkan kepercayaan diri dalam memahami layanan keuangan modern.
Melalui kegiatan ini, KPwBI Kaltara menegaskan komitmen jangka panjangnya dalam memperluas jangkauan literasi keuangan di Kalimantan Utara. Upaya tersebut diharapkan mampu memastikan bahwa manfaat digitalisasi keuangan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.


