Bupati Ibrahim Ali Intensifkan Monev Pembangunan Pusat Pemerintahan Tana Tidung Dari Jalan Utama hingga Gedung DPRD, Progres Digenjot Meski Terkendala Cuaca

by Isman Toriko

 

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Kabut tipis masih menggantung di kawasan Pusat Pemerintahan (Puspem) Tana Tidung pada Sabtu (15/11/2025) pagi ketika rombongan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, SP., tiba untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev).

Suasana itu terasa tenang, namun denyut aktivitas pekerja telah terdengar. Gemerincing alat konstruksi, suara mesin bor, dan teriakan koordinasi para mandor menciptakan atmosfer pembangunan yang terus bergerak.

Dipandu Sekretaris Daerah Hersonsyah, Kepala Dinas PUPR H Hadi, Kepala Bappeda, serta Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Bupati Ibrahim turun langsung menyusuri area demi area pembangunan sambil memastikan bahwa setiap pekerjaan berjalan sesuai kontrak dan standar teknis.

Menelusuri Progres Pembangunan: Jalan Utama hingga Gedung Utama C

Rangkaian monitoring dimulai dari jalan utama kawasan Puspem—poros yang nantinya menjadi nadi mobilitas antar-gedung pemerintahan. Bupati meninjau kondisi pengerasan badan jalan, kualitas drainase, hingga penataan lanskap awal.

Dari sana, rombongan bergerak menuju Jalan Islamic Center, yang ke depannya akan menjadi akses penting menuju kawasan religi. Selanjutnya, peninjauan berlanjut ke cagar budaya dan Auditorium, bangunan representatif yang kelak menjadi pusat kegiatan seni, budaya, dan pertemuan besar daerah.

Pada area Gedung DPRD, Bupati tampak lama berdiri memperhatikan struktur bangunan. Sesekali ia berdialog dengan pelaksana pekerjaan dan mencatat masukan yang perlu ditindaklanjuti.

Rute ditutup dengan peninjauan ke Gedung Utama B dan C, dua bangunan administrasi yang kelak menjadi pusat layanan publik sekaligus kantor strategis pemerintahan.

Progres Wajar dan Masih Bisa Dikejar

Di tengah kesibukan pekerja yang hilir mudik, Bupati Ibrahim memberikan penilaian objektif mengenai progres proyek multimiliar tersebut. Ia mengakui bahwa cuaca belakangan ini menjadi faktor yang cukup menghambat percepatan.

“Progres masih dalam kewajaran. Kalaupun terjadi keterlambatan, ini karena faktor cuaca yang tidak menentu. Malam hujan, siang hujan. Itu tentu mempengaruhi beberapa item pekerjaan yang harusnya dikerjakan lebih cepat,” ucapnya.

Meski begitu, nada suaranya tegas. Sikap optimis tetap menjadi pegangan. “Kita tetap optimis untuk mengejar itu. Semua bisa diselesaikan sesuai waktu dan kontrak kerja. Kami terus mendorong kontraktor agar meningkatkan ritme pekerjaan tanpa mengabaikan kualitas,” tambah Bupati.

Deviasi Kecil, Optimisme Besar

Pada kesempatan tersebut, Bupati memberi perhatian khusus pada progres Gedung DPRD dan Gedung Kantor Bupati. Setelah membandingkan data progres dengan kondisi lapangan, ia menegaskan bahwa deviasi pekerjaan masih tergolong rendah.

“Kalau kita lihat tadi kantor DPRD atau kantor Bupati, deviasinya tidak terlalu besar. Masih bisa kita kejar. Yang penting ritme kerja tetap dijaga dan ditingkatkan,” jelasnya.

Keyakinan itu diperkuat dengan target yang telah lama dicanangkan.

“InsyaAllah tahun 2026 kita sudah bisa pindah ke Puspem. Ini harapan besar kita agar pelayanan pemerintahan lebih efektif dan terpusat,” ujarnya.

Pusat Pemerintahan Sebagai Simbol Semangat Baru

Di balik pengerjaan yang tampak teknis dan struktural, kawasan Puspem menyimpan cerita tentang harapan dan perubahan. Saat rombongan menyusuri lorong-lorong yang masih rangka baja, beberapa pekerja sedang mengaduk semen di bawah payung terpal biru. Ada rasa lelah yang terpancar, tapi juga kebanggaan karena mereka sedang membangun ikon baru Tana Tidung.

Langit yang tertutup awan kelabu seakan menambah dramatis suasana pembangunan besar ini. Namun, ketegasan langkah Bupati dan para pejabat daerah menunjukkan bahwa mereka tidak mundur kendati cuaca kerap tak bersahabat.

Di sisi lain kawasan, tampak siluet Gedung DPRD yang mulai menjulang. Meskipun  belum sepenuhnya rampung, bangunan itu seperti memberikan gambaran masa depan: sebuah pusat pemerintahan yang lebih teratur, modern, dan menyatukan berbagai pelayanan dalam satu kawasan terpadu.

Pembangunan Puspem bukan hanya soal infrastruktur. Ia adalah narasi tentang transformasi, tentang komitmen pemerintah daerah memberikan pelayanan yang lebih cepat, lebih dekat, dan lebih berkualitas kepada masyarakat.

Dengan ritme pekerjaan yang terus dipantau, koordinasi lintas OPD yang solid, serta komitmen kontraktor di lapangan, optimisme itu bukan sekadar janji—tetapi sebuah proses nyata yang setiap harinya terus membangun masa depan Tana Tidung. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses