Investasi Sawit PT BAS Siap Gairahkan Ekonomi Tana Tidung

by Isman Toriko

TANA TIDUNG,Metrokaltara.com — Harapan baru tumbuh di tengah masyarakat Kecamatan Betayau. Empat desa — Kujau, Bebakung, Mendupo, dan Periuk — kini bersiap menyambut kehadiran PT Borneo Agro Sakti (BAS), perusahaan perkebunan kelapa sawit yang akan mulai beroperasi di wilayah mereka tahun depan.

Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar di Desa Kujau, Manajer PT BAS Warisman menjelaskan bahwa perusahaan di bawah naungan Hardaya Plantation Group ini siap membawa dampak positif bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun sosial.

“Perkebunan ini kami targetkan beroperasi tahun depan. Kami juga akan membangun pabrik pengolahan sawit dengan kapasitas 60 ton per hari, seiring meningkatnya hasil produksi kebun PT BAS,” ujar Warisman di hadapan warga, Rabu (22/10/2025).

Warisman menekankan bahwa PT BAS memiliki izin usaha yang sah dari pemerintah dan akan menjalankan seluruh operasionalnya sesuai ketentuan yang berlaku. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak yang mencoba menghambat atau memprovokasi kegiatan perusahaan.

“Kami memohon dukungan masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Jangan sampai ada yang terprovokasi oleh pihak lain yang ingin mengganggu kegiatan ini. PT BAS hadir untuk membangun, bukan merugikan,” tegasnya.

Perusahaan ini mengelola lahan seluas 3.526 hektare, yang difokuskan di empat desa wilayah Kecamatan Betayau. Warisman menambahkan, PT BAS berkomitmen untuk mempekerjakan 70 persen tenaga kerja lokal, agar manfaat ekonomi dapat langsung dirasakan oleh warga sekitar.

Selain membuka lapangan kerja, perusahaan juga berencana mendorong pembentukan koperasi plasma untuk masyarakat, agar warga turut memiliki bagian dari hasil perkebunan dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi bersama.

Dalam sesi dialog, beberapa warga mengajukan masukan dan pertanyaan, mulai dari tapal batas desa, area plasma, lokasi makam, hingga persoalan lahan yang telah dijual sebelumnya.

Menanggapi hal itu, pihak PT BAS menegaskan akan menyelesaikan seluruh persoalan secara kekeluargaan dan transparan, dengan melibatkan masyarakat langsung di lapangan.

“Setelah kegiatan sosialisasi ini, kami akan turun langsung bersama warga untuk melakukan identifikasi kebun, makam, dan batas wilayah di empat desa. Semua akan dibicarakan dengan terbuka,” tambah Warisman.

Sementara itu, Sekretaris Desa Kujau menyampaikan apresiasi kepada PT BAS atas komitmennya melibatkan masyarakat sejak awal. Ia berharap perusahaan benar-benar menepati janji untuk membuka lapangan kerja bagi warga lokal dan menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) secara berkelanjutan.

“Kami berharap warga sekitar bisa diprioritaskan untuk bekerja, terutama mereka yang memenuhi kualifikasi teknis. Program CSR perusahaan juga harus berjalan dengan baik agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya,” ucapnya.

Ia juga menyoroti persoalan tapal batas antara Desa Kujau dan Mendupo yang hingga kini belum tuntas, namun berjanji akan berupaya menyelesaikannya bersama pemerintah desa dan pihak perusahaan.

“Dengan adanya PT BAS ini, kami sangat berharap kesejahteraan masyarakat meningkat. Kami siap mendukung selama perusahaan berjalan sesuai aturan dan berpihak kepada masyarakat,” tutupnya.

Kehadiran PT BAS di Tana Tidung diharapkan menjadi angin segar bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Selain membuka lapangan kerja, investasi ini juga memberi peluang bagi desa-desa sekitar untuk berkembang menjadi sentra perkebunan yang produktif dan berdaya saing. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses