TARAKAN – Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, secara resmi membuka kegiatan Cendekiawan Muslim X yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah Kota Tarakan. Acara yang mengangkat tema “Pengembangan Muslim Muda Berbasis 4I: Imam, Intelektual, Innovation, Implementation di Era Digitalisasi” tersebut berlangsung di kompleks pesantren Jalan Sei Bengawan RT 02, Juata Permai, pada Selasa (11/11/25).
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Tarakan menyampaikan apresiasi kepada keluarga besar Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah yang dinilai konsisten menjadi pelopor dalam mencetak generasi Muslim berakhlak mulia, berwawasan luas, serta memiliki semangat inovasi dan kreativitas tinggi dalam menghadapi tantangan zaman.
“Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga pusat pembentukan karakter, moral, dan intelektualitas generasi muda,” ujarnya.
Menurut Ibnu Saud, pesantren memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks era modern, pesantren diharapkan mampu melahirkan cendekiawan Muslim yang tangguh—yakni pribadi yang mampu memadukan nilai-nilai keislaman dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penerapan semangat 4I Imam, Intelektual, Innovation, dan Implementation sebagai fondasi dalam membentuk generasi Muslim muda yang unggul.
“Setiap santri harus memiliki jiwa kepemimpinan (Imam), kecerdasan berpikir (Intelektual), kemampuan berinovasi (Innovation), serta menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata (Implementation),” jelasnya.
Ibnu Saud juga menyoroti tantangan di era digitalisasi yang menuntut pendidikan pesantren untuk bersifat komprehensif dan adaptif. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis dan kreatif menjadi kunci agar santri mampu berdaya saing di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Di akhir sambutannya, Wakil Wali Kota Tarakan menegaskan komitmen Pemerintah Kota Tarakan dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia, khususnya generasi muda sebagai tulang punggung masa depan bangsa.
“Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkokoh sinergi antara dunia pendidikan, pesantren, dan pemerintah dalam menyiapkan generasi penerus yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

