TARAKAN – Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, menyambut kedatangan tim Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan dua program unggulan pendidikan nasional, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), Dapur Umum SPPG SMA Muhammadiyah Tarakan serta Sekolah Rakyat Terintegrasi 59 Kota Tarakan, Rabu (22/1/2025).
Kunjungan tersebut melibatkan tiga satuan pendidikan dasar dan menengah di Tarakan, sebagai bagian dari upaya memastikan implementasi kedua program benar-benar memberikan dampak positif bagi peserta didik.
Rombongan ORI yang dipimpin oleh Anggota Ombudsman, Indraza Marzuki Rais, didampingi langsung oleh Wakil Wali Kota Ibnu Saud Is, bersama Sekretaris Daerah, para asisten, kepala perangkat daerah, serta kepala bagian di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan.
Fokus utama pemantauan adalah evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) inisiatif pemerintah pusat untuk menyediakan makanan sehat bagi pelajar — serta program Sekolah Rakyat yang mendorong inovasi pembelajaran di sekolah.
“Kami melihat langsung bagaimana makanan yang disajikan tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga disukai oleh anak-anak,” ujar Indraza Marzuki Rais usai meninjau pelaksanaan MBG di SD Utama 2 Tarakan, tempat kunjungan pertama pagi itu.

Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is saat mendampingi Rombongan ORI saat melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 59 Kota Tarakan.
Tim Ombudsman kemudian melanjutkan pemantauan ke SMA Muhammadiyah Tarakan, di mana para guru berbagi pengalaman mengenai penerapan SPPG dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk klub sains dan seni berbasis proyek.
Di lokasi terakhir, Sekolah Rakyat, tim memeriksa berbagai fasilitas penunjang pembelajaran seperti ruang kelas modular dan perpustakaan digital, guna memastikan kepatuhan terhadap standar nasional pendidikan.
Selain berdialog dengan guru dan siswa, tim ORI juga melakukan inspeksi mendalam terhadap infrastruktur pendukung, meliputi dapur sekolah untuk program MBG dan laboratorium inovasi bagi pelaksanaan SPPG.
“Ini bukan sekadar laporan di atas kertas. Kami ingin melihat fakta lapangan yang bisa menjadi cermin bagi perbaikan sistem,” tegas Indraza.
Pemerintah Kota Tarakan menilai kunjungan tersebut sebagai momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.
“Kami berkomitmen penuh mendukung program nasional ini, namun masukan dari Ombudsman sangat penting agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh anak di Tarakan,” kata Ibnu Saud Is.
Hasil pemantauan ini nantinya akan dijadikan rekomendasi konkret bagi pemerintah daerah, khususnya dalam peningkatan alokasi anggaran pendidikan dan pelatihan tenaga pendidik di masa mendatang.
Di tengah tantangan geografis wilayah kepulauan seperti Tarakan, termasuk dalam distribusi bahan pangan segar untuk program MBG, kegiatan ini menunjukkan komitmen nasional terhadap pemerataan akses pendidikan dan gizi anak bangsa. (Adv)