
Kondisi pasca banjir bandang di Desa Tanjung Lokang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Kalbar, MK – Banjir bandang di Desa Tanjung Lokang, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (19/6) sekitar pukul 13.30 WIB tak hanya menghanyutkan tiga rumah, tetapi juga menelan nyawa bocah 8 tahun.
Selain itu empat orang dinyatakan mengalami luka parah yakni satu orang perempuan usia delapan bulan, satu orang laki-laki usia tujuh tahun mengalami patah kaki. Sedangkan dua wanita usia 56 tahun dan 33 tahun mengalami luka-lika.
Kerugian materil berupa 12 buah rumah warga hanyut, satu buah gereja hanyut, dua buah perumahan guru hanyut, empat perumahan warga mengalami rusak berat.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kepala Sub Bidang Humas Polda Kalbar, AKP Cucu Safiudin pada Selasa (21/6) siang. “Benar, lewat komunikasi radio SSB milik Misionaris Desa Suae pada pukul 07.00 WIB, dengan tim penanggulan bencana dari Polres Kapuas Hulu yang ada di TKP Desa Tanjung Lokang,” ujarnya kepada Metro Kaltara.
Di TKP banjir bandang di Dusun Tosoing Loing desa Tanjung Lokang di Daerah Aliran Sungai Bungan, jumlah kepala keluarga sebanyak 98 kepala keluarga dengan korban 376 jiwa.
Kerugian materiil berupa rumah hanyut sebanyak tiga unit dengan pemilik Gilang dimana rumah tersebut dihuni tujuh orang anggota keluarga dalam keadaan selamat. Temanggung desa bernama Abang yang di dalam rumah tersebut dihuni sembilan orang anggota keluarga dalam keadaan selamat. Dan rumah Timo terdiri dari dua kepala keluarga dan dihuni tujuh orang anggota keluarga dalam keadaan selamat. “Korban meninggal dunia atas nama Lawai, perempuan berusia delapan bulan anak Taufik dan Diana,” tuturnya.
Cucu menuturkan lokasi kejadian longsor yaitu di Bukit Marong dengan jarak tempuh 10 KM dan hanya dapat ditempuh melalui jalur sungai dengan waktu tempuh antara lima hingga enam jam menggunakan speedboat. “Langkah yang telah dilakukan oleh Polres Kapuas Hulu sudah membuat posko bencana di Mapolres Kapuas Hulu,” papar Cucu. (Lyn/MK*1)