TANJUNG SELOR – Dalam merealisasikan revolusi mental, seperti disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, yang terpenting adalah bagaimana kesiapan untuk melakukan perubahan mendasar yang sangat cepat pada karakter, perilaku dan cara hidup. Utamanya, kedisiplinan. “Berbicara soal revolusi mental. Bagi ASN (Aparatur Sipil Negara), utamanya ASN harus banyak banyak membaca undang-undang atau aturan-aturan yang berlaku di negeri ini. Penting kita memahami aturan, dengan paham turan dalam menjalankan tugasnya, ASN tidak akan melakukan kesalahan,” ujar Gubernur saat membuka pelatihan revolusi mental untuk para pejabat administrator di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara di Ruang Pertemuan Gedung Gabungan Dinas, Selasa (23/10).
Secara umum, kata Irianto, revolusi mental sendiri memiliki 3 tujuan. Pertama, mengubah cara pandang; kedua, cara berpikir; dan ketiga, cara bekerja. Dalam kesempatan itu, dicontohkan beberapa negara yang aparatur dan masyarakatnya memiliki mental yang baik. “Tidak perlu jauh-jauh, di negara terdekat kita Malaysia contohnya. Di sana masyarakatnya sangat disiplin. Tidak ada di jalanan, orang nyetir sambal telepon, tidak ada masyarakatnya yang buang sampan sembarangan. Ini semua karena mentalnya yang sudah bagus. Termasuk dari aparaturnya yang menjadi contoh,” ungkap Irianto.
Pada acara hasil kerja sama dengan Pusat Kajian Pelatihan dan Pendidikan Aparatur (PKP2A) III Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda ini, Gubernur juga mengingatkan kepada setiap ASN di Kaltara, untuk banyak membaca dan mencari informasi. “Semua bangsa di dunia sudah melakukan revolusi mental. Contohnya AS yang merdeka hampir 200 tahun, sudah melakukan revolusi mental sejak merdeka. Lalu RRT (Republik Rakyat Tiongkok) atau China, yang revolusi mentalnya terus bergulir bahkan RRT menjadi model yang ditiru negara lain. Semua ini terjadi hanya dalam waktu 45 tahun terakhir. Rakyat RRT juga sudah sejahtera. Dan, harus diingat 11 persen rakyat RRT beragama Islam,” jelas Irianto.
ASN Kaltara, lanjutnya, juga diharapkan untuk dapat belajar dari orang-orang yang telah berhasil melakukan revolusi mental. “Setiap ASN di Kaltara harus banyak belajar, praktikkan dan jadi orang baik. Harus punya semangat pantang menyerah. Jangan takut menderita atau susah. Bekerja jangan untuk uang. Sebab, rezeki dapat berasal dari mana saja sesuai keinginan Allah SWT,” ulas Gubernur.
Lebih jauh Irianto mengatakan, kegiatan pelatihan ini penting, sebagai upaya menempa mental para ASN kita. “Revolusi mental juga berkaitan dengan kedisiplinan. Ini bisa diawali dari mindset kita. Dengan memahami undang-undang, kemudian disiplin dan mental yang bagus, tujuan dari revolusi mental akan tercapai. Yaitu kemandirian, pelayanan publik yang baik, serta kesejahteraan masyarakat,” tutup Gubernur.(humas)