Seorang jenderal dari Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) dituding terlibat dalam tragedi penembakan pesawat maskapai Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 pada 2014. Menurut keterangan di situs investigatif Bellingcat, Kolonel Jenderal Andrey Ivanovich Burlaka diyakini sebagai tokoh yang bertanggung jawab atas pergerakan senjata dari Rusia ke Ukraina.
MH17 ditembak jatuh misil tipe BUK buatan Rusia di wilayah separatis di Ukraina pada 2014. Total 283 penumpang dan 15 kru MH17 tewas dalam tragedi tersebut.
Dilansir dari Sky News, Selasa 28 April 2020, situs Bellingcat menyebut Burlaka sebagai pengawas “pemindahan pergerakan sejumlah senjata dari Rusia ke Ukraina, dan juga orang yang mengeluarkan izin atas transfer misil BUK yang menembak jatuh pesawat maskapai Malaysia.”
Kolonel Burlaka adalah pejabat tertinggi Rusia saat ini yang dikait-kaitkan dengan tragedi MH17. Ia merupakan wakil dari ketua FSB yang dikenal dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia membantah segala bentuk keterlibatan dalam tragedi MH17. Salah satu pembelaaan Moskow adalah, BUK memang misil buatan Rusia, tapi bukan berarti pemerintahan Putin merupakan dalang di balik jatuhnya MH17.
Namun laporan resmi Tim Investigasi Gabungan (JIT) yang dipimpin Belanda menyimpulkan bahwa MH17 ditembak jatuh sebuah misil BUK dari brigade anti-pesawat Rusia. JIT juga menyimpulkan bahwa misil itu dibawadari Rusia ke Ukraina di hari yang sama dengan tragedi MH17.
Bellingcat menggunakan rangkaian foto dan video milik warga sipil dari area perbatasan Rusia-Ukraina. Situs itu juga berusaha mencocokkan suara pria berjulukan “Vladimir Ivanovich” dalam sebuah data audio yang telah diperiksa JIT. Bellingcat mengklaim suara “Vladimir Ivanovich” dalam data audio itu sesuai dengan suara Kolonel Burlaka.
Sejauh ini, Putin belum berkomentar apapun mengenai tudingan di situs Bellingcat. (medcom)