“Ketika Pesisir dan Pedalaman Bertemu: Tana Tidung Menjadi Panggung Besar Budaya Kaltara”

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com –Di penghujung tahun, ketika udara Tana Tidung mulai terasa lebih sejuk dan langit memantulkan warna jingga senja yang khas, sebuah geliat budaya mulai tumbuh di sudut-sudut kota kecil ini. Dari ruang rapat Disdikbud hingga aula sekolah, dari sanggar seni hingga balai desa, denting musik tradisional dan hentakan kaki para penari menjadi pertanda bahwa sebuah perayaan besar tengah dipersiapkan—Festival Tari Pesisir dan Pedalaman se -Kalimantan Utara 2025.

Bukan sekadar lomba tari. Bukan sekadar panggung pertunjukan. Bagi banyak orang di Tana Tidung, festival ini adalah muara dari identitas, napas kebanggaan, dan janji untuk merawat warisan leluhur.

Di Balik Panggung: Semangat yang Tak Tampak oleh Penonton

Di balik layar, Plt. Kepala Disdikbud, Arman Jauhari, tampak sibuk dengan berkas, telepon, dan rapat berulang. Namun di sela kesibukannya, Arman menyimpan satu keyakinan yang membuat lelahnya terbayar.

“Kita ingin festival ini bukan hanya ajang lomba, tetapi ruang pertemuan budaya. Tana Tidung harus menjadi rumah bagi pesisir dan pedalaman,” ujarnya sambil tersenyum.

Setiap hari, panitia memeriksa ulang daftar peserta yang terus bertambah. Dari Tarakan, Malinau, Nunukan, Bulungan—semua bergerak dengan semangat yang sama. Hingga 13 November, 62 tim sudah mendaftar, angka yang jauh di luar ekspektasi awal.

Tisir dan tari pedalaman sebenarnya mencerminkan dua wajah Kalimantan Utara.

Tari pesisir, lahir dari hembusan angin laut, kehidupan nelayan, dan kebudayaan Suku Tidung serta Bulungan. Gerakannya lembut namun bertenaga, indah namun sarat makna.
Sementara itu, tari pedalaman, yang tumbuh dari hutan dan pegunungan, membawa karakter kuat dan gagah khas Suku Dayak. Irama pukulan dan tarian yang lebih ekspresif menjadi ciri utamanya.

Ketika kedua tarian itu bertemu di satu panggung, seperti dua kisah lama yang bertaut kembali—menciptakan cerita baru untuk generasi masa kini.

Festival ini bukan hanya upaya pelestarian budaya. Bagi Tana Tidung, ini adalah ruang tumbuh bagi pelaku UMKM lokal.

Di sepanjang area festival nanti, deretan stand kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal akan berdampingan dengan panggung utama. Mereka menunggu cerita, tawa, dan transaksi dari para pengunjung.

“UMKM harus hidup. Itu harapan Bapak Bupati. Kalau budaya berkembang, ekonomi juga harus ikut bergerak,” kata Arman.

Bagi warga Tana Tidung, festival ini menjadi peluang memperkenalkan diri—bahwa daerah kecil ini memiliki energi besar yang siap bersinar.

Rencana menghadirkan artis ibu kota seakan menjadi magnet tersendiri. Tidak sedikit anak muda yang sudah membicarakan siapa yang akan tampil.

Di warung kopi, di pasar, hingga di tepi sungai Sesayap, nama-nama artis nasional mulai ditebak-tebak. Festival pun pelan-pelan menjadi topik hangat yang menyatukan berbagai kalangan.

Menuju 21 November: Detik-detik Dimulainya Sejarah Baru

Pada 21 November nanti, jalan menuju lokasi festival akan menjadi saksi dari devile peserta—busana adat, wajah-wajah bangga, dan deretan musik tradisional yang mengiringi langkah mereka.

Lalu, selama lima hari berikutnya, panggung akan menjadi arena adu kreasi dan ekspresi seni.
Penonton akan disuguhi tarian yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki kedalaman filosofi dan sejarah.

Di hari terakhir, 27 November, festival akan ditutup dengan kemeriahan yang diharapkan menjadi kenangan manis bagi seluruh peserta, panitia, dan masyarakat.

Dan setelah lampu panggung padam, mungkin yang tersisa bukan hanya pemenang dan hadiah Rp340 juta, melainkan sebuah pemahaman bahwa:

“Budaya bukan sekadar gerak. Ia adalah jati diri yang harus dirawat. Ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan.”

Festival Tari Pesisir dan Pedalaman 2025 bukan hanya acara— Ia adalah rumah bagi ingatan, kreativitas, dan persaudaraan di Kalimantan Utara. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses