Anak-Anak SDIT dan TKIT Tana Tidung Galang Donasi untuk Korban Kebakaran

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Suasana haru dan penuh kehangatan terasa di lingkungan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Tana Tidung pada Jumat pagi. Di tengah aktivitas belajar seperti biasa, para siswa tampak berdatangan dengan genggaman kecil di tangan—ada yang membawa celengan, amplop sederhana, hingga kantong plastik kecil berisi barang-barang bantuan. Semua itu mereka kumpulkan dengan satu tujuan: membantu sesama.

Aksi solidaritas ini dilakukan untuk meringankan beban korban kebakaran yang terjadi pada Kamis (27/11/2025) lalu. Para guru dan siswa kompak bergerak, menunjukkan bahwa kepedulian tidak mengenal usia. Bahkan anak-anak yang masih duduk di bangku kelas rendah dengan polos berkata bahwa mereka ingin korban “bisa tersenyum lagi”.

Kepala SDIT Tana Tidung, Dwi Lisdawati, menjelaskan bahwa kegiatan peduli sesama seperti ini sengaja dikenalkan kepada anak sejak dini, agar nilai kemanusiaan tumbuh bersama karakter mereka.

“Kegiatan ini bukan hanya untuk meringankan beban korban, tetapi juga menjadi sarana menanamkan kepedulian, empati, dan jiwa sosial dalam diri anak-anak. Dengan berbagi, kita mengajarkan bahwa sekecil apa pun bantuan dapat membawa kebaikan bagi umat,” ujarnya.

Dana yang terkumpul dari siswa-siswi SDIT Tidung Ceria mencapai Rp2.700.000, ditambah sejumlah bantuan barang yang langsung disalurkan kepada Mama Iqlima, salah satu korban terdampak. Penyerahan dilakukan secara langsung oleh pihak sekolah, disertai doa bersama agar keluarga korban diberi ketabahan.

“Alhamdulillah donasi telah disalurkan kepada Mama Iqlima. Semoga bermanfaat dan Allah memberi rezeki serta hikmah besar bagi keluarga beliau,” tambah Dwi.

Tak hanya SDIT, aksi kepedulian juga datang dari TKIT (Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu) yang turut mengumpulkan donasi sebesar Rp1.700.000. Para guru menyebut, melihat anak-anak kecil ikut berpartisipasi dengan rasa antusias menjadi pengalaman mengharukan sekaligus pembelajaran berharga bagi semua.

Di tengah musibah yang terjadi, kepedulian yang tumbuh dari ruang-ruang kelas ini menjadi pengingat bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya—bahkan dari tangan-tangan kecil yang baru belajar memahami dunia. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses