Foto:Kolaborasi GMNI dan PA GMNI adakan diskusi soal perkembangan zaman.
TANJUNG SELOR- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bulungan, gelar diskusi internal, mengusung tema. “Kader Menjawab Tantangan Zaman”.
Diskusi itu, dihadiri seluruh pengurus GMNI Bulungan dengan menghadirkan narasumber dari Alumni GMNI, Sugeng Suprianto dan ikut secara virtual Tokoh GMNI Jati Kusumo. Pelaksanaan diskusi, berlangsung di rumah juang marhaenis, Slimau III Kelurahan Tanjung Selor Timur, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (14/11/2023).
Sekretaris DPC GMNI Bulungan, Andreas GK, saat dikonfirmasi menuturkan Mahasiswa sebagai kaum intelek, membutuhkan ruang-ruang diskusi untuk beradu dan bertukar gagasan.
“Tantangan zaman berubah begitu cepat, kita sebagai mahasiswa dituntut untuk mengimbangi kemampuan dengan tantangan itu. Sebagai mahasiswa, tidak adalagi waktu untuk apatis terhadap lingkungan, karena masa depan Bangsa ini di tentukan oleh generasi muda,10-20 tahun akan datang,”ungkap Andreas.
Dalam diri Mahasiswa, kata dia melekat yang namanya Tridharma Perguruan Tinggi, berupa Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan serta Pengabdian kepada Masyarakat.
“Kegiatan diskusi yang kami laksanakan, merupakan ejawanta dari nilai Perguruan Tinggi tersebut, yaitu pendidikan,” tukasnya.
Forum diskusi, kata Andreas tidak hanya dianggap sebagai kegiatan yang hanya sekadar menghabiskan waktu, tetapi ada efek positif yang diambil. Selain beradu gagasan dengan retorika sedemikian rupa, juga melatih mentalitas mahasiswa untuk lebih peka terhadap keadaan di sekitar.
Disamping itu, forum diskusi yang digagas merupakan bagian daripada program DPC GMNI Bulungan, dalam hal pengembangan, kuantitas dan kualitas kader.
“Kami menyadari betul pentingnya sebuah forum diskusi bagi Kader GMNI di Bulungan,” ucapnya.
Dikatakan Andreas, diskusi tersebut menjadi lebih berwarna dan istimewa dengan kehadiran tokoh GMNI yang memberikan secercah harapan dan motivasi. Hal penting yang didapatkan, sebagai kaum intelek harus lebih berkreasi, inovasi dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kami berharap, hasil diskusi ini dapat manfaat berlimpah untuk pengembangan kualitas kader GMNI ke depannya,” tutupnya. (*)