TANJUNG SELOR, MK – Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu pada 22 Desember lalu, Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan pelantikan Duta IVA Provinsi Kaltara, yang sekaligus dirangkai dengan sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit Tuberculosis (TBC) di Gedung Wanita Tanjung Selor.
Kegiatan yang dihadiri ratusan orang yang berasal dari anggota TP PKK dari kabupaten, kecamatan, serta desa/kelurahan dan dari berbagai organisasi wanita tersebut, dibuka langsung oleh Ketua TP PKK Kaltara Hj Rita Ratina Irianto.
Dalam kesempatan itu, Hj Rita sekaligus melantik Duta IVA Kaltara yang berjumlah 10 orang. Mereka dari 5 kabupaten dan kota se-Kaltara.
Dalam sambutannya Hj Rita menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran kader PKK dalam deteksi dini kanker serviks atau kanker mulut rahim di wilayah masing-masing. Sekaligus meningkatkan pengetahuan dalam masalah kesehatan reproduksi dan tuberculosis. Sehingga para duta IVA dan kader PKK yang mengikuti kegiatan ini, dapat menyebarkan pengetahuannya di daerahnya masing-masing.
Untuk diketahui di Indonesia, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor dan kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk. Pada 2018, mengalami peningkatan menjadi 1,8 per 1.000 penduduk. Provinsi Kaltara berada pada urutan 8 dengan prevalensi sekitar 2 per 1.000 penduduk.
“Peningkatan angka penyakit ini harus mendapat perhatian yang besar dari kita. Untuk itu, berbagai upaya harus kita lakukan dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian Kanker Serviks. Ini untuk menyelamatkan perempuan di Kaltara pada khususnya,” kata Rita.
Ketua PKK Kaltara juga menyampaikan, bahwa dalam pelaksanaan IVA Test di Provinsi Kaltara teIah mendapat penghargaan secara nasional. Salah satunya, penghargaan langsung dari Ibu Negara atas prestasi peningkatan cakupan tertinggi dari 2016 hingga 2017. Dengan peningkatan cakupan sebesar 150 persen. Kemudian juga sebagai Juara Harapan I Lomba Pelaksanaan IVA Test Tingkat Nasional tahun 2018, yang diwakili oleh Kabupaten Bulungan.
“Beberapa kasus kanker dan TBC tidak terdeteksi di masyarakat, karena faktor keengganan untuk memeriksakan diri dan masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda penyakit ini. Untuk itu, penting sekali kita dengarkan materi yang nanti disampaikan,” tutupnya.(humas)