TANJUNG SELOR, MK – Gubernur Dr. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum membuka sekaligus menyampaikan paparannya dalam acara pembukaan Pameran Pembangunan Pembangunan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di Ruang Serba Guna Kantor Gabungan Dinas Lt 1, Rabu (18/9).
Dalam acara yang mengusung tema Strategi Pembangunan Kalimantan Utara Melalui Transformasi Ekonomi Inklusif Dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur Zainal berharap acara ini menjadi wadah terbangunnya kolaborasi antar stakeholder untuk mendukung inisiatif pembangunan serta menciptakan peluang membangun kerjasama antara pelaku industry kratif, investor, pemerintah, dan masyarakat.
“Pameran ini merupakan inisiatif pemerintah Provinsi Kaltara yang didukung oleh para pihak untuk mewujudkan percepatan pembangunan berkelanjutan sekaligus menjadi rangkaian peringatan ulang tahun kalimantan utara yang ke-11 tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2024 nanti,” katanya.
“Pameran ini juga merupakan wujud kepedulian pemerintah merespons isu pembangunan global yang bekenaan dengan perubahan iklim, perkembangan demografi, geopolotik dan geoekonomi, perkembangan teknologi, persaingan pemanfaatan sumber daya alam serta perubahan konstelasi perdagangan global,” imbuhnya.
Selain itu, ia menyampaikan rencana 20 tahun ke depan melalui RPJP, Provinsi Kaltara menetapkan visi pembangunan Beranda Depan NKRI yang Maju, Makmur dan Berkelanjutan dengan 5 sasaran yaitu peningkatan pendapatan perkapita, pengentasan kemiskinan dan ketimpangan, kepemimpinan dan pengaruh di dunia internasional meningkat, peningkatan daya saing sumber daya manusia, dan penurunan emisi gas rumah kaca menuju net zero emission.
“Melalui pameran ini, Provinsi Kaltara menginisiasi kesepahaman bersama dalam implementasi sasaran visi yang ke-5 dengan memastikan bahwa Kaltara secara bersama-sama dengan pemerintah kabupaten kota, pemangku kepentingan, dunia akademisi dan pemerintah pusat melakukan edukasi nyata sekaligus bentuk komitmen pembangunan bersama untuk nasional mendukung berkelanjutan, pembangunan ekonomi hijau dan pengembangan energi baru terbarukan,” lanjutnya.
Bertepatan dengan kehadiran langsung Deputi Bidang Pengembangan Regional, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, ST., MM dalam acara ini, Gubernur menitipkan pesan agar mengkawal anggaran APBN Kaltara.
Hal ini disampaikannya, mengingat luasan wilayah Kaltara 7,5 juta hektar yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota dengan jumlah seluruh kecamatan 55, 35 kelurahan, dan 447 desa, serta jumlah penduduk 730 ribu jiwa.
Selain itu, Kaltara secara geografis berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak dan Sabah. “Luas wilayah Kaltara sama dengan gabungan Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kalau di Jaqwa kemana-manas bisa 1 hari kita tempuh, tol sudah banyak, jalan sudah mulus. Tapi di sini prihatin,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, aksesbilitas menuju sebagian besar daerah di Kaltara menggunakan transportasi air, darat, dan udara. Di beberapa wilayah terpencil dan terisolir membutuhkan waktu ekstra dan alat transportasi yang memadai.
“Nanti tolong anggaran-anggaran APBN di Kaltara dikawal untuk koneksivitas. Kasian saudara-saudara saya di Krayan masih mengharapkan semua dari Malaysia,” pintanya.
Ia juga telah menyampaikan persoalan ini ke Presiden Ir. Joko Widodo saat kunjungannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa bulan lalu. Ia menyampaikan kebutuhan di Kaltara saat ini salah satunya adalah jembatan penghubung di Desa Binuang.
“Saya sampaikan ke Presiden untuk membantu 1 jembatan Binuang saja. Kalau jembatan itu bisa jadi, insyaallah sembako yang ada di Krayan tidak perlu berharap dari Malaysia,” tuntasnya.
Hadir dalam pembukaan pameran, Direktur Musik, Film dan Animasi (Kemenparekraf), Sekretaris Daerah Provinsi Kaltara, Dr. H. Suriansyah, M.AP, Asisten Bidang Administrasi Umum, Pollymaart Sijabat, SKM, M.AP, Perwakilan Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Kaltara, Kepala OPD di lingkungan pemerintah provinsi maupun kota se-Kaltara, para pelaku UMKM, pebankan, akedemisi, lembaga non pemerintah Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA) dan GGGI. (**)