TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – PT Borneo Agro Sakti (BAS) berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat lokal dalam kegiatan operasionalnya. Jika perusahaan resmi beroperasi penuh, sebanyak 70 persen tenaga kerjanya akan berasal dari warga di sekitar lokasi perkebunan.
Komitmen tersebut ditegaskan langsung oleh Manager PT BAS, Warisman, saat menanggapi berbagai isu yang beredar terkait kegiatan perusahaan di Kecamatan Betayau, Kabupaten Tana Tidung. Ia menyebut bahwa kehadiran PT BAS justru diharapkan membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kalau PT BAS mulai beroperasi, kami prioritaskan 70 persen pekerja berasal dari warga sekitar. Ini komitmen kami untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di empat desa sekitar wilayah kerja perusahaan,” ujar Warisman.
Menurutnya, perusahaan tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga mendorong pembangunan sosial ekonomi melalui pembentukan koperasi plasma agar masyarakat turut merasakan manfaat dari investasi perkebunan sawit ini.
“Kami ingin masyarakat terlibat aktif, tidak hanya sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai bagian dari sistem usaha. Karena itu kami mendorong terbentuknya koperasi plasma agar hasilnya bisa dirasakan bersama,” jelasnya.
Transparan dan Libatkan Tokoh Masyarakat
Warisman menambahkan, sejak awal pihaknya telah bekerja secara terbuka dan transparan. Sosialisasi telah dilakukan di empat desa di Kecamatan Betayau dengan melibatkan tokoh adat, kepala desa, camat, dinas pertanian, hingga pemerintah daerah.
“Kami sudah melakukan sosialisasi dan dialog langsung. Bahkan di setiap kegiatan, para tokoh adat dan perwakilan masyarakat hadir. Jadi kalau ada yang mengatakan kami tidak berdialog, itu tidak benar,” tegasnya.
Perusahaan juga membuka ruang komunikasi untuk mengidentifikasi area yang memiliki nilai sosial dan budaya tinggi seperti lahan kuburan, situs adat, atau kebun warga sebelum dilakukan proses pembukaan lahan.
“Kami tidak asal menebang atau membebaskan lahan. Semua ada tahapannya dan selalu kami libatkan masyarakat dalam proses identifikasi wilayah,” jelas Warisman lagi.
Perusahaan Buka Peluang Ekonomi Baru
Dengan rencana operasi di lahan seluas 3.526 hektare, PT BAS diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi baru bagi masyarakat di Kecamatan Betayau. Selain membuka lapangan kerja, perusahaan juga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah dan negara melalui pajak dan kontribusi ekonomi lainnya.
“Kehadiran PT BAS bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Kami ingin tumbuh bersama masyarakat,” ujarnya.
Warisman menegaskan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk UPTD KPH, untuk memastikan seluruh kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan segala upaya tersebut, PT BAS berharap kehadirannya di Tana Tidung dapat memberikan manfaat nyata bagi warga lokal, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun pembangunan wilayah. (rko)

