TAWAU – Zona Maritim Tawau dan Angkatan Kepolisian Laut (PPM) Malaysia ditugaskan untuk mengawal 86 warga Malaysia dan 22 orang Indonesia yang terdampar di Nunukan saat hendak memasuki Malaysia melalui perairan Tawau.
Seperti di kutif dari Utusan Borneo, Direktur Zona Maritim Tawau, Kapten Maritim Siva Kumar A / L Vengadetai mengatakan, operasi khusus melibatkan Patroli Maritim Malaysia dan kapal patroli PPM yang menyertai semua penumpang yang terlibat dalam perjalanan feri khusus dengan izin dari Pemerintah Negara Bagian Sabah.
“Kelompok itu tiba dengan selamat di Terminal Feri Tawau (TFT) sekitar pukul 11:00 setelah melakukan perjalanan hampir satu jam dari perbatasan Malaysia-Indonesia,” katanya dalam sebuah pernyataan pers.
Menurutnya, ketika tiba di terminal, semua penumpang diambil alih oleh personel garis depan lainnya.
“Kelompok itu juga diyakini menjalani pemeriksaan COVID-19 dan sanitasi serta dikarantina selama 14 hari di Kampus Karantina Pendidikan Guru (IPG) Kampus Tawau yang dikelola oleh Pusat Pengendalian Operasi Bencana (PKOB) dan Departemen Kesehatan Negara Sabah mulai hari ini.” katanya.
Siva Kumar mengatakan, statistik COVID-19 di wilayah Tawau menunjukkan 58 kasus pulih dari 81 total kasus. Ini berarti, hanya 22 kasus yang masih dirawat oleh Departemen Kesehatan dan satu pasien meninggal dunia dan arahan CPP oleh Pemerintah Malaysia sangat efektif.
Semua komunitas maritim diharapkan bekerja sama untuk membantu pasukan garis depan secara langsung atau tidak langsung dalam mematuhi CPP yang diarahkan untuk memastikan bahwa rantai wabah rusak.
“Maritim Malaysia akan meningkatkan patroli dan penegakan hukum di perbatasan nasional terutama di sepanjang Komando Kontrol Gerakan (CPP) di perairan Tawau untuk menghindari ancaman asing terutama yang terkait dengan wabah COVID-19,” katanya. (Red/US)