Petani Tambak Tewas Bersimbah Darah di Pondoknya

by Muhammad Aras

Tampak jenazah Yakob Alla Pandin (55) saat di otopsi di RSUD Tarakan, Senin (01/05)

Tarakan, MK – Kasus perampokan sadis kembali terjadi dilokasi pertambakan, kali ini Yakob Alla Pandin (55), warga Juwata Permai, Kecamatan Tarakan Utara ditemukan tewas bersimbah darah dipondoknya, di Pulau Nyambi, Kabupaten Tanah Tidung sekira pukul 10.00 Wita siang tadi.

Kepada Metro Kaltara, Petrus yang tak lain adalah adik korban menjelaskan korban pertama kali ditemukan oleh tetangga tambaknya. Saat  ditemukan, terdapat empat  luka sabetan senjata tajam di kepala dan satu sabetan senjata tajam di bagian tangan korban.

“Sekitar jam 10 kayanya, hanya waktu itu kita pikir speadnya yang diambil. Di pulau Nyambi daerah Kabupaten Tanah Tidung. Diatas tempat tidurnya, dipondoknya ditemukan meninggal” ujarnya, Senin (01/05)

Lebih lanjut Petrus mengungkapkan sebelum kakaknya meninggal,  korban sempat membantu tetangga tambaknya panen udang pada Minggu (30/04) malam sekira pukul 19.00 Wita dan pulang ke Pondoknya sekira pukul 21.00 Wita.

“Jadi sekitar jam 7 pagi tadi yang panen tadi malam telpon dia (korban) supaya pergi bawa udangnya karena dia yang sering bawa udangnya. Begitu dihubungi tidak masuk, baru orang itu datang dipondoknya begitu diliat pintunya sudah terbuka. Terus masuk ke kamar diliat sudah meninggal” ungkapnya.

Belum diketahui motif pembunuhan pria asal Tanah Toraja tersebut, namun berdasarkan keterangan dari keluarganya, Yakob Allo diduga tewas dirampok karena speed boat milik korban hilang “Hanya speed yang dia bawa, masih baru mesinnya, mesin 40 PK” tambah Petrus

Sementara itu Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SIK didampingi Kapolsek Tarakan Utara AKP Ariantony membenarkan adanya kasus perampokan yang berujung pembunuhan dilokasi pertambakan “Kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyidikan” jawabnya melalui sambungan Hanphone (HP) (ars)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.