TARAKAN – Antusiasme masyarakat memadati gelaran Pawai Budaya dan Kirab Padaw Tuju Dulung dalam rangka Festival Iraw Tengkayu ke-XIV tahun 2025 di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (11/10/2025).
Diperkirakan lebih dari 10.000 orang, baik penonton maupun peserta, tumpah ruah di Stadion Datu Adil hingga sepanjang rute pawai sejak pagi hingga siang hari.
Kegiatan yang menjadi salah satu agenda budaya terbesar di Kota Tarakan ini diikuti sebanyak 351 grup peserta, terdiri dari 147 unit kendaraan hias, 189 unit sepeda, dan pejalan kaki dengan total sekitar 9.377 peserta.
Wali Kota Tarakan, Khairul, yang turut hadir menyaksikan jalannya pawai, menyampaikan apresiasi atas semangat dan partisipasi seluruh masyarakat.
Nampak Wali Kota berfoto bersama dengan salah satu peserta Pawai , Persela Lamongan Tarakan yang turut didampingi langsung penasehat Persela Lamongan Tarakan, Supa’ad Hadianto, SE.
“Kita melihat tadi mulai dari pejalan kaki, yang menggunakan kendaraan, masyarakat umum, pelajar jumlahnya hampir 10.000-an termasuk penonton. Alhamdulillah, selama beberapa jam kegiatan ini berlangsung lancar dan cuaca juga mendukung, meski sempat gerimis di awal,” ujar Khairul.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pelaksanaan festival budaya tahunan tersebut.
“Terima kasih kepada panitia yang sudah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik, juga kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, undangan dari kementerian, OPD, instansi vertikal, BUMN, BUMD, serta perusahaan swasta yang turut hadir,” imbuhnya.
Khairul menegaskan, Pemerintah Kota Tarakan berkomitmen untuk terus melestarikan nilai-nilai budaya lokal, terutama budaya adat Tidung yang menjadi identitas masyarakat Tarakan.
“Festival Iraw Tengkayu merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk merajut dan mempertahankan budaya lokal agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda,” kata Khairul.
Festival Iraw Tengkayu menjadi agenda kebanggaan masyarakat Tarakan yang digelar dua tahun sekali, menampilkan beragam atraksi budaya, kesenian, hingga tradisi pelarungan Padaw Tuju Dulung sebagai puncak acara.
