ilustrasi
Tarakan, MK – Operasi Lilin 2016 yang digelar petugas Kepolisian Polres Tarakan sejak 23 Desember hingga 01 Januari 2017 resmi ditutup. Selama operasi dilaksanakan, sebanyak 211 pelanggaran lalu lintas terjadi yang semuanya merupakan kendaraan roda dua. Sedangkan untuk tindak kriminal tercatat ada 6 kasus pelanggaran.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit, SIK melalui Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Kompol Agus Supraptomo menjelaskan dari 211 pelanggaran lalu lintas yang terjadi selama operasi lilin berjalan, 144 diantaranya berupa tilang, kemudian 16 lagi berupa teguran.
“Sisanya yakni 36 yang tidak memakai helm dan 6 lainnya adalah melawan arus. Jadi keseluruhan untuk pelanggaran lalu lintas dari selama Operasi Lilin 2016 dari 23 Desember hingga 01 Januari ada 211 pelanggaran” ujarnya kepada Metro Kaltara, Selasa (03/01)
Ia menambahkan, khusus untuk tindak kriminal ada 6 pelanggaran, 2 diantaranya adalah kasus Narkoba pada Rabu (28/12) terjadi di Jalan Hang Tua, Gang Sepakat RT 10, Kelurahan Selumit Pantai dengan tersangka AJ. Selanjutnya pada Kamis (29/12) di Jalan Yos Sudarso, RT 27 No 42, Kelurahan Selumit Pantai dengan tersangka (RA).
“Sementara 4 lainnya yakni kasus pencurian motor pada (29/12) di Kelurahan Selumit Pantai, kemudian kasus penganiayaan pada hari yang sama di Jalan Gajah Mada tepatnya disamping pasar Gusher dimana pelaku berinisial MA sedangkan korban berinisial TA” bebernya
“Masih dihari yang sama, pe terjadi di RT 13, Kelurahan Selumit Pantai. Korban berinisial CA, dan pelaku masih dalam penyelididkan. Yang terahir adalah kasus pencurian secara kekerasan di RT 08, Kelurahan Karang Rejo dimana korban HA saat itu pukul lebih dari satu orang kemudian Handphone diambil secara paksa. Kasus ini sementara masih dilakukan penyelidikan petugas” tambahnya
Berdasarkan data dari Kapolres Tarakan jumlah pelanggaran yang terjadi selama operasi lilin 2016 cenderung menurun khususnya pelanggaran lalu lintas. Dimana pada pada tahun 2015 jumlah pelanggaran sebanyak 361 pelanggaran. (ars)
