TARAKAN, MK – Sejumlah masyarakat yang tadinya simpatik dengan gerakan Asal Bukan Irianto (ABI) kini beralih menjadi pasukan baru ABI (Arus Besar Irianto). Bahkan telah mendeklarasikan diri untuk siap memenangkan pasangan nomor urut dua Dr. H. Irianto Lambrie-H. Irwan Sabri, SE (Iraw).
“Awalnya kami simpatik dengan gerakan di Media Sosial (Medsos) Asal Bukan Irianto (ABI). Tapi semakin kesini kami justru empati kepada Gubernur Pak Irianto. Semakin saya ingin tidak suka malah kami menemukan hal-hal besar terkait Pak Irianto karena kami menggali tentang kepemimpinan beliau di Kaltara,” ujar Ketua Arus Besar Irianto (ABI) Kaltara, Kamis (24/09).
Apalagi, ABI sebelumnya terkesan mengkritik tanpa solusi. Hal itu akhirnya membuat pihaknya merasa kritikan-kritikan yang dilemparkan atas rasa tidak suka secara pribadi bukan karena program Pemprov Kaltara. “Jadi Arus Besar Irianto terbentuk untuk melawan gerakan-gerakan itu. Kami banyak menemukan berbagai kemajuan ternyata dan kami ingin menegaskan pak Irianto tidak sendiri ada kami ABI,” tegasnya.
Ketua ABI ini memastikan Arus Besar Irianto memang banyak, meski kelompoknya didominasi masyarakat menengah kebawah. Baik dari kelompok petambak, pedagang kaki lima, buruh hingga para ustad-ustadzah.
“Karena kami dari kelompok masyarakat, dan kami turun kelapangan ternyata masih banyak orang yang ingin pak Irianto memimpin kembali. Banyak yang merasakan program beliau seperti bantuan langsung tunai, perubahan Pelabuhan Tengkayu I, pembangunan sejumlah jalan sampai kepada program bedah rumah yang dirasakan beberapa anggota ABI,” bebernya.
Jadi, H. Khairuddin mengungkapkan pihaknya sudah bertekad bersama Iraw pada pesta demokrasi kali ini. “Disini juga kami ingin sampaikan ABI bukan hanya di Tarakan tapi ada juga di Bungan dan kabupaten lainnya. Kami juga bukan memanfaatkan momentum atau pragmatis, karena kami memiliki pekerjaan bukan pengangguran. Jadi kami murni membackup Iraw secara all out. Tujuannya tak lain ingin melihat program pak Gubernur dituntaskan hingga dua periode,” tuturnya. (MK*1)