TARAKAN, MK – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, mengajak para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bekerja dengan maksimal, sesuai dengan mekanisme atau ketentuan yang sudah ditetapkan.
“Yang terpenting lagi adalah bekerja dengan ikhlas. Kerja saudara-saudara semua merupakan pekerjaan yang mulia. Mengurusi warga miskin insyaallah akan memberikan pahala,” ujar Gubernur memberikan motivasi saat membuka bimbingan pemantapan Sumber Daya Manusia (SDM) PKH Provinsi Kaltara 2020 di Kayan Ballroom Hotel Tarakan Plaza, Selasa (18/2).
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 80 pelaksana PKH se Kaltara, dengan nara sumber dari Kementerian Sosial RI. “Kenapa perlu ada bimbingan? Ini penting, untuk meningkatkan kualitas SDM bagi pelaksana PKH. Agar dalam realisasi PKH bisa tepat sasaran, dan berhasil membimbing para penerima manfaat untuk keluar dari garis kemiskinan,” kata Irianto.
PKH, kata Gubernur, merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Diungkapkan, angka kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Data statistik terakhir, angka kemiskinan secara nasional mencapai sekitar 9,5 persen. Atau ada 20 jutaan warga Indonesia dari kurang lebih 270 juta penduduk Indonesia, yang berada di bawah garis kemiskinan.
“Di Kaltara, alhamdulillah angka kemiskinan sudah turun banyak. Dibandingkan pada awal berdiri provinsi Kaltara (2013), angka kemiskinan kita mencapai hampir 10 persen. Sekarang, sesuai data BPS menunjukkan angka kemiskinan di Kaltara 6,4 persen atau sekira 48 ribuan jiwa,” kata Irianto.
Angka kemiskinan di Kaltara, menurutnya, berhasil diturunkan dengan berbagai program yang sudah dilaksanakan. Seperti di antaranya bantuan insentif guru, rehab rumah, penataan lingkungan kumuh, bantuan kesehatan dan beberapa lainnya. Termasuk program bantuan dari Pemerintah Pusat, yang salah satunya PKH ini.
“Membantu orang miskin adalah sebagai kewajiban bagi semua orang. Terutama bagi pemimpin. Sehingga menjadi salah satu indikator keberhasilan seorang pemimpin adalah yang berhasil mengurangi angka kemiskinan,” kata Irianto.
Bersamaan dengan acara tersebut, Gubernur menyerahkan bantuan mobil dari Kementerian Sosial untuk operasional PKH di Kaltara. Juga menyerahkan dana pendukung PKH sebesar 5 persen dari APBD atau senilai Rp 2,3 miliar, serta insentif untuk para pendamping PKH.
“Dana insentif ini diberikan untuk memotivasi agar para pendamping PKH bisa bekerja lebih maksimal lagi, dalam membantu warga miskin di Kaltara,” imbuhnya. (humas)