Ibu, Soko Guru Pengembangan Karakter dan Pendidikan

by Muhammad Aras

WORKSHOP : Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama ketua PGRI Tarakan H Khaeruddin Arief Hidayat, Sekkot Tarakan Firmananur, dan Bunda PAUD Kaltara Hj Rita Ratina usai membuka Workshop dan Parenting Pengelolaan Sampah Menjadi Produk Bernilai Ekonomi di Kayan Multifunction Hall Hotel Tarakan Plaza, Rabu (24/10).

TARAKAN, MK – Peran seorang ibu, sangat penting dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Dalam posisinya sebagai guru, ibu dapat menjadi kunci utama penggerak kemajuan dan perubahan zaman. Ini disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie saat membuka Workshop dan Parenting Pengelolaan Sampah Menjadi Produk Bernilai Ekonomi di Kayan Multifunction Hall Hotel Tarakan Plaza, Rabu (24/10). “Pendidikan merupakan pendorong kemajuan dan perubahan. Karena itulah, pendidikan menjadi perhatian dan prioritas Pemprov Kaltara. Pendidikan juga kebutuhan dasar manusia. Sejatinya, pendidikan dimulai dari keberadaan dan peran seorang ibu mendidik putra-putrinya. Makanya ada istilah ‘Bahasa Ibu’, jadi ibu-lah yang membangun karakter manusia,” jelas Gubernur.

Untuk itu, Gubernur mengajak masyarakat Kaltara untuk menghormati ibu dan guru. “Kita semua, adalah guru. Tapi, harus diakui juga dalam pendidikan kita saat ini, masih ada putra-putri kita yang belum baik dalam perjalanannya. Dari itu, perlu koreksi,” ujar Irianto.

Sekaitan dengan kegiatan diatas, ibu maupun guru diharapkan mendukung upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk mengubah mindset masyarakat dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan. “Kebersihan itu, dibangun mulai dari cara persuasif hingga cara represif. Untuk itu, Pemprov bersama Polda Kaltara mencanangkan Kaltara Bersih,” ungkap Gubernur.

Salah satu tantangan dalam menggiatkan Kaltara Bersih, adalah pengelolaan sampah plastik. “Saya harapkan Tarakan dan kota lain di Kaltara, dapat mengelola sampah dengan baik. Kita juga perlu membudayakan daur ulang sampah. Guru dan semua penggiat pendidikan, saya harap dapat menjadi inovator, pelaku perubahan dalam pengelolaan sampah hingga menjadi barang yang bermanfaat. Ini akan menjadi warisan terbaik bagi generasi mendatang,” beber Irianto.

Ini juga selaras dengan hasil penelitian Bank Dunia yang menyimpulkan 5 hak penopang kemajuan negara, provinsi, daerah atau manusia. Yakni, karakter manusia yang berkontribusi 80 persen. Lalu, inovasi dan kreativitas, networking, pengembangan teknologi, dan terakhir sumber daya alam.

Sebagai informasi, pada acara ini hadir narasumber pemuda penggiat perubahan dan inovasi yakni Arkanata Akram, Pranowo dan Harry Gunawan. Hadir juga Bunda PAUD Kaltara Hj Rita Ratina Irianto Lambrie. Acara ini digelar atas kerja sama PGRI dan IGTKI Kota Tarakan serta PAUD Provinsi Kaltara.(humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.