MALINAU, Metrokaltara.com – Menjelang Festival Budaya IRAU ke-11 Kabupaten Malinau yang akan digelar pada awal Oktober 2025, geliat ekonomi masyarakat mulai terasa semakin kuat. Pesanan produk kerajinan maupun jasa jahit meningkat tajam, bahkan mencapai dua kali lipat dibandingkan hari biasa.
Camat Malinau Kota, Muhammad Yusuf, menyampaikan bahwa persiapan menyambut IRAU tahun ini membawa dampak positif bagi pelaku usaha lokal.
“Kami melihat ada peningkatan pendapatan yang signifikan, terutama bagi pengrajin dan penjahit. Ini efek domino dari kegiatan budaya IRAU dalam rangka HUT ke-26 Kabupaten Malinau yang rutin digelar setiap tahun,” ujarnya saat meninjau sejumlah pengrajin dan penjahit, Senin (29/9/2025).
Pemilik usaha jahit Pentes Malinau mengakui, permintaan pakaian dan kostum tradisional meningkat pesat menjelang festival.
“Pesanan baju adat dan kostum untuk parade semakin banyak. Kami harus menambah jam kerja agar semua pesanan selesai tepat waktu,” katanya.
Hal serupa juga dirasakan para pengrajin rotan di Desa Pelita Kanaan, Kecamatan Malinau Kota. Mereka kini tengah menyiapkan berbagai produk untuk kebutuhan festival, mulai dari tempat parcel, dekorasi lampu panggung, hingga perlengkapan stan pameran.
“Permintaan melonjak. Jika biasanya hanya puluhan, sekarang bisa dua kali lipat,” ungkap Arisandi, pengrajin rotan setempat.
Menurut Camat Yusuf, perhitungan sementara menunjukkan pesanan dan pendapatan pengrajin menjelang IRAU meningkat hingga 100 persen.
“Ini bukti bahwa festival budaya tidak hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Festival Budaya IRAU ke-11 Kabupaten Malinau dijadwalkan berlangsung pada 7–26 Oktober 2025. Dengan dukungan penuh masyarakat, ajang tahunan ini diharapkan tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga terus memberikan dampak ekonomi nyata bagi seluruh lapisan warga Kabupaten Malinau. (rko)
