Bertambah Empat ABK Kapal TB Henry Asal Indonesia Kembali Disandera
Tarakan, MK – Adanya pembajakan Kapal TB Henry Barge Christy (Indonesia) milik PT. Global Trans Energi Intr asal Indonesia yang diduga kembali dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf, Jumat (15/04), membuat Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menghentikan sementara izin pelajaran kapal-kapal batu bara ke Filipina.
Kepala Kantor Kesyabadaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II kota Tarakan Yefri Meidisson mengatakan posisi kapal saat itu di Pulau Ligitan titik angka 4.31.26. N / 119. 00.00 E sekitar pukul 17.30 waktu setempat dengan posisi 15 mile timur Tawau Malaysia.
“Ternyata benar Kapal TB Henry dibajak kelompok saparatis yang kita duga adalah Abu Sayyaf, kapal tersebut dibajak di sekitar perairan lahat datu Malaysia,” ujarnya, Sabtu (16/04).
Bahkan, 10 ABK yakni Lambos, Yohannis, Sembara, Leonard, Rohaidi, Royke, Ariyanto, Lorens, Dede dan Samsir pun ikut ditahan. “Yang menjandi sandera kini hanya empat orang, sedangkan sisanya berhasil diselamatkan oleh polisi maritim Malaysia. Namun yang diamankan juga ada yang mengalami luka tembak, hanya saja kami tidak tahu dibagian mana tertembakannya,” jelas Yefri.
Hingga kini pihaknya masih berkordinasi dengan Komjen Tawau Malaysia untuk mendapatkan informasi terkini. Terkait keberadaan kapal, saat ini masih di Malaysia.
“Kami juga sudah berkordinasi dengan pihak Lantama XIII di Tarakan untuk memastikan keberadaan korban yang berhasil selamat di tangan polisi maritim Malaysia,” bebernya.
Terkait ketidak amanan laut di wilayah Filipina, pihaknya sudah mendapatkan informasi dengan pemerintah pusat untuk sementara waktu pelayaran di Filipina akan dihentikan. “Kami tidak mau ada korban lagi, jadi atas perintah pusat semua pelayaran yang melintas di perairan Filipina langsung dihentikan,” tegasnya. (id/MK*1)
ABK Luka Tembak : Lambos Simanungkalait
Sandera : Moch Ariyanto Misnan, Lorens M.P.S, Dede Irfan Hilmi, dan Samsir.
ABK Selamat : Yohannis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian H, Rohaidi dan Royke Fransy Montolalu.