Tanjung Selor, metrokaltara.com – Kegiatan belajar mengajar Sekolah Dasar Negeri 007 dan SMKN 2 Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara, sempit dan sangat memprihatinkan, para siswa terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di halaman sekolah.
 Sudah sepuluh tahun, SMKN 2 mengalami keadaan gedung dan ruangan yang sempit dan panas dengan ukurun lahan dan gedung 50 x 50 M2 harus diterima oleh kedua pihak sekolah dan siswa ini,  satu ruangan kelas harus ditempati oleh 40 siswa SMKN 2 sementara SDN 007 hanya di bawah 20 siswa.
 Untuk ruangan belajar dari SMKN 2 hanya ada enam kelas sementara dari program study yang ada di masing-masing kelas membutuhkan tujuh belas ruangan, pihak sekolah akhirnya menyiasati dengan membagi waktu belajar seperti pagi dan siang serta di luar sekolah dalam praktek lapangan, namun hal itu masih juga belum teratasi sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan di halaman dan teras sekolah  termasuk juga ruangan perpustakaan yang cuma dua kali tiga sehingga ruang baca dan rak buku harus diletakan di luar ruangan.
 Kepala Sekolah SMKN 2 Tanjung Selor, Fransiska, mengatakan dengan jumlah 648 siswa, dengan 17 Rombongan Belajar (Rombel, dulu kelas), 7 program study, sementara ruangan yang tersedia cuma 6 kelas dengan jumlah guru 60 orang sehingga disiasati siswa dibagi menjadi 2 shift, pagi dan siang serta beberapa rombel dilakukan Praktek Industri (Prakrin) di perusahaan.
Animo siswa untuk masuk SMKN 2 cukup tinggi dan meningkat tiap tahunnya, tidak heran sekitar 600 siswa menuntut ilmu di SMKN 2 Tanjung Selor yang sudah dipercaya menghasilkan siswa unggulan dan dibutuhkan perusahaan.
â€Meningkatnya siswa untuk masuk ke SMKN 2 tiap tahun disebabkan langkanya program study yang ada di wilayah Bulungan bahkan di propinsi Kalimantan Utara seperti Broadcast, Perbankan dan Tehnik Komputer Jaringan, sehingga begitu lulus banyak perusahaan yang siap menerima alumni dari SMKN 2 “. Tutur Fransiska.
 Sementara itu, Kepala sekolah SDN 007, Mince Sadrak mengatakan Peminjaman gedung sekolah sudah lama berlangsung, sejak menjadi Kepala Sekolah SDN 007 tahun 2004 hingga saat ini, ketika ditanya, sampai kapan SMKN 2 akan menumpang di Sekolah yang di pimpinnya, Mince mengaku tidak tahu.
 â€Kalau di tanya sampai kapan SMKN 2 ini mendapatkan lahan dan gedung, kami juga tidak tahu,  akibatnya kami tidak bisa menerima murid SD lebih dari 20 siswa dikarenakan ruangannya kecil. sampai satu kelas kami bagi jadi dua, karena gedung sebelah dipinjam oleh SMKN 2.” Beber Mince.
 Mincepun menegaskan bahwa masalah yang dihadapi saat ini sudah sampai ke pemimpin didaerah ini, â€Masalah kami sudah sampai ke Bapak Bupati, H Budiman Arifin, bahkan bupati sudah dua kali ke sekolah kami dan menyampaikan bahwa bangunan sekolah ini milik SDN 007, Namun sampai jadi propinsi pun belum ada tanda-tanda SMKN 2 mendapatkan lahan”. Ujar Mince.
 Tingginya animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya menempuh pendidikan disekolah ini sangat besar namun sangat disayangkan, lahan seluas 50 x 50 yang dibangun gedung harus di tempati dua sekolah dengan hamper 800 siswa,  kedua sekolah tersebut berharap Pemerintah Pusat dan Daerah agar secepatnya mencarikan solusi agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan nyaman.
.
Reporter: Muhammad Isya
Editor: Muhammad Reza R