Sosialisasi Gencarkan Hadir di Tana Tidung, Para Guru Antusias Pelajari Keuangan Digital

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Suasana ruang rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tana Tidung pada Selasa (25/11/2025) terasa berbeda dari biasanya. Bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional, puluhan tenaga pendidik memenuhi ruangan—sebagian masih mengenakan seragam batik hitam-putih khas peringatan hari guru. Di raut wajah mereka, tampak antusias sekaligus rasa penasaran. Hari itu, para pendidik mendapat “kado” berupa pengetahuan baru lewat Sosialisasi Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan).

Sosialisasi ini diinisiasi oleh Bank BNI Cabang Tanjung Selor Unit Tideng Pale, bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kolaborasi tiga lembaga keuangan besar ini memberi warna lain di lingkungan Disdikbud—menandai upaya serius meningkatkan literasi finansial bagi para tenaga pendidik.

Di barisan depan, Plt Kepala Disdikbud Tana Tidung, Arman Jauhari, hadir menyambut para peserta. Keberadaan sekitar 50 guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Tana Tidung menjadikan kegiatan ini terasa lebih hangat dan bermakna.

Dalam sambutannya, Arman tidak menyembunyikan rasa bangganya.”Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank BNI yang sudah berinisiatif memberikan edukasi kepada dunia pendidikan untuk menanamkan kesadaran literasi keuangan sejak dini,” tuturnya.

Arman menyebut kegiatan ini bukan sekadar pengembangan kapasitas guru, tetapi juga pondasi untuk masa depan daerah.

“Inisiatif ini bukan hanya sebuah program, melainkan sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan kabupaten kota,” ucapnya sambil menatap para guru yang tampak menyimak dengan serius.

Ia kemudian menyinggung tentang perubahan pola pengelolaan uang di era teknologi. Suaranya terdengar lebih tegas saat menyoroti tantangan digitalisasi.

“Kita semua tahu zaman terus bergerak maju. Kecanggihan teknologi dan kemudahan transaksi digital telah mengubah cara kita mengelola keuangan,” katanya.

Menurut Arman, perputaran uang kini tidak lagi terlihat secara fisik.

“Sekarang ini uang tidak lagi sekedar lembaran kertas, tetapi juga angka-angka yang bergerak cepat di smartphone kita. Meski memberikan kemudahan, namun juga dapat berdampak buruk pada minimnya literasi keuangan,” tegasnya.

Para guru terlihat mengangguk, sebagian saling bertukar pandang—seolah merasakan relevansi langsung dengan kehidupan sehari-hari, baik sebagai pendidik maupun sebagai individu yang terlibat dalam transaksi digital yang makin tak terpisahkan dari aktivitas rutin.

Kegiatan sosialisasi tersebut tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membuka ruang diskusi. Beberapa guru tampak aktif bertanya, mulai dari cara mengelola keuangan keluarga hingga tips menghindari jebakan transaksi digital yang tidak aman. Momen ini menjadi refleksi bahwa literasi finansial bukan lagi kebutuhan tambahan, melainkan kebutuhan dasar di era digital.

Di akhir kegiatan, para guru yang hadir tampak membawa pulang bukan hanya materi sosialisasi, tetapi juga kesadaran baru tentang pentingnya melek finansial—sebuah bekal yang bukan hanya berguna bagi mereka pribadi, tetapi dapat diwariskan kepada para peserta didik di sekolah. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses