Laura Bikin ‘Hatrick’ di Kemenhub
Jakarta – Setidaknya ada tiga poin penting yang disepakati oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia Budi Setiyadi dalam pertemuan di Jakarta, Senin (22/7) lalu. Meskipun masih sebatas kesepakatan lisan diantara dua belah pihak, namun tindak lanjut dalam bentuk tertulis akan dilakukan selanjutnya.
Ketiga poin kesepakatan tersebut adalah, Kemenhub siap menerima pengembalian seluruh aset Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) di Sei Jepun Nunukan Selatan, termasuk seluruh personil yang ada di dalamnya. Biaya operasional Dermaga ASDP Sei Jepun Nunukan Selatan selama ini sangat besar dan membebani keuangan daerah, apalagi kondisi keuangan pemerintah saat ini sedang mengalami defisit. Sehingga Pemerintah dan DPRD Kabupaten Nunukan menyetujui rencana pengembalian seluruh aset – aset Dermaga ASDP kepada pemerintah pusat.
Point berikutnya adalah, Kemenhub akan memperbaiki segala kerusakan Dermaga ASDP Sei Jepun, yang pelaksanaanya secara bertahap akan dimulai pada tahun 2019. Tim teknis Kemenhub juga akan melakukan survey untuk menghitung biaya perbaikan Dermaga ASDP Sei Jepun secara keseluruhan.
Sedangkan yang terakhir, Kemenhub akan memberikan bantuan 2 unit kendaraan bus sekolah kepada Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Pada awalnya Kemenhub berencana memberi satu unit bis sekolah, tetapi setelah Bupati Laura meyakinkan bahwa anak – anak sekolah yang berada di perbatasan sangat membutuhkan kendaraan untuk berangkat dan pulang dari rumahnya yang saling berjauhan, maka akhirnya permintaan itu pun disetujui.
“Karena ini menyangkut nasib anak – anak bangsa di perbatasan, maka tambah satu lagilah biar lebih terasa,” kata Budi Setiyadi.
Sementara terkait dengan permohonan penambahan frekuensi pelayaran kapal feri tujuan Nunukan – Sebatik dan sebaliknya, Budi Setiyadi berjanji akan mempelajarinya lebih lanjut.
Bupati Laura yang terlihat sumringah seusai pertemuan mengaku gembira dengan hasil yang dicapai dalam pertemuan tersebut.
“Kalau semua kementerian perhatiannya seperti ini kepada wilayah perbatasan, kita (Pemerintah Kabupaten) tidak terlalu repot membangun. Tidak banyak bertele – tele langsung ada keputusan,” ucap Laura.
Kunjungan Bupati Nunukan yang ditemani Asisten Ekonomi Pembangunan Robby Nahak Serang, Sekretaris Dinas Perdagangan Harman, dan Kepala Seksi (Kasi) Fasilitasi dan Bina Pelaku Ekspor dan Import Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Saparudin di Kemenhub sebetulnya bukan tujuan utama.
Agenda utama kunjungan Bupati Laura di Jakarta adalah melakukan koordinasi terkait dengan persoalan pedagang lintas batas akibat diberlakukanya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2019 tentang Perdagangan Perbatasan di Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan melakukan persentase di Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk memaparkan rencana dan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Nunukan. Meminjam pepatah dari Palembang, Sumatera Selatan : Ibarat menggotok embacang tumban kuini, artinya menyempatkan diri untuk mencapai tujuan yang lebih kecil, ternyata justru hasilnya malah luar biasa. (HUMAS)