TANJUNG SELOR, MK – Rencana pengembangan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) akan semakin intensif direalisasikan mulai tahun depan. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, pada 2019 akan dilakukan penyiapan infrastruktur dasar pada kawasan prioritas serta penguatan imej kota. Dilanjutkan, mulai 2019 hingga 2023 akan dilakukan penataan kota lama dan pengembangan kawasan pusat pemerintahan provinsi. “Lalu, mulai 2024 hingga 2028 mulailah dikembangkan kawasan strategis lainnya, utamanya pendidikan dan agroindustri,” kata Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Kamis (13/12).
Secara umum, KBM Tanjung Selor akan menjadi pusat pemerintahan serta pusat pengembangan bisnis dan investasi di sektor industri serta sebagai etalase kota terdepan/beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- “KBM ini luas total lahannya sekitar 14 ribu hektare. 550 hektare akan menjadi lahan efektif untuk pusat pemerintahan Provinsi Kaltara. Sementara 2 ribu hektare sebagai fasilitas pendukung pusat pemerintahan,” jelas Irianto.
Dalam pengembangannya, konsep pembangunan KBM Tanjung Selor memiliki 6 tipe kota. Yakni green city concept, transit oriented development city, smart city, kota mandiri, kota yang berkarakter dan kota yang merakyat.
Dituturkan Gubernur, konsep green city yang diterapkan pada KBM nantinya, merujuk kepada kota yang berwawasan lingkungan. Didalamnya akan diterapkan penyediaan air menggunakan metode bioretention (menampung air hujan), menerapkan pola pengelolaan sampah berprinsip zero waste, pengendalian banjir dengan menyiapkan danau-danau kota, dan menyiapkan hutan kota untuk paru-paru kota. Sementara, konsep transit oriented development city, adalah di KBM akan diterapkan sistem transportasi yang terintegrasi dengan mengutamakan sistem transportasi umum.
- “Jadi, akan disiapkan halte-halte di seluruh wilayah kota,” urai Gubernur.
Lalu, konsep smart city. Dengan konsep ini, KBM akan dikembangkan sebagai kota yang berwawasan teknologi informasi. Ini tujuannya, agar masyarakat lebih melek teknologi informasi.
- “Di KBM akan dikembangkan IT System yang terintegrasi, juga sustainable city,” ucap Gubernur.
Sebagai kota mandiri, tentunya KBM akan memiliki food estate dengan pemanfaatan yang optimal terhadap lahan produktif pertanian.
- “KBM juga akan dijadikan kota yang berkarakter. Dengan kata lain, poros eksekutif dan legislatif akan diperkuat juga lebih berwibawa lewat adanya grand boulevard yang berpusat pada monumen Kaltara Gate. Adapula poros eksekutif dan legislatif diatas bukit,” beber Irianto.
Untuk konsep kota yang merakyat, di KBM akan disiapkan fasilitas kaki lima atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Juga ada ruang terbuka untuk masyarakat umum, tersedianya alun-alun kota untuk upacara besar dan kegiatan sosial kerakyatan lainnya.
Sebelumnya, Gubernur didampingi Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Suheriyatna menemui Menteri PUPR M Basuki Hadimoeljono di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta pada Selasa (11/12) untuk membahas percepatan pembangunan KBM Tanjung Selor. Dalam pertemuan itu, Menteri PU menyatakan siap memberikan dukungan. Selanjutnya secara teknis, akan dibahas bersama dengan direktorat yang membidangi. (humas)