Jakarta, MK – Bertemu sahabat yang lama kenal, tentunya banyak kenangan yang kembali akan terungkit. Karena sahabat lama adalah tempat menyimpan jejak kenangan. Kawan lama ibarat buku harian yang berisi catatan kisah. Ketika bertemu, kisah itu kembali dikenang. Begitulah yang terjadi dengan Tjahjo Kumolo dan Bob Hasan, saat keduanya bertemu di Gelora Bung Karno (GBK), di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2018.
Pagi itu, Tjahjo Kumolo yang saat ini sedang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri menyambangi komplek olahraga terbesar di Indonesia itu untuk memberikan kado istimewa untuk Lalu Muhammad Zohri, pelari muda asal Nusa Tenggara Barat, yang berhasil menoreh prestasi membanggakan menjadi juara dunia dalam kejuaran atletik
Kado istimewa yang akan diberikan pada Zohri secara simbolis tak lain adalah rumah di komplek perumahan Taman Bangsa Residence yang ada di Lombok Utara NTB. Rumah tersebut menurut Tjahjo diberikan pada Zohri sebagai tanda terima kasih pada sprinter muda Indonesia. Selain hendak menyerahkan kado istimewa untuk Zohri, Tjahjo kamis pagi itu juga akan menyerahkan penghargaan untuk Bob Hasan, mantan Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).
Hawa pagi masih terasa ketika Tjahjo yang didampingi Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Hadi Prabowo dan beberapa pejabat teras kementerian tiba di GBK. Rombongan langsung menuju ke stadion madya Senayan yang ada di komplek GBK. Di sana sudah menunggu Zohri, para pengurus PASI dan Bob Hasan. Begitu tiba, prosesi penyerahan kado rumah langsung digelar. Zohri yang mengenakan pakaian training olahraga warna merah, pagi itu tampak sumringah. Senyumnya terkembang begitu menerima kado rumah yang diserahkan secara simbolis oleh Mendagri dan Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo.
Setelah itu, baru penyerahan penghargaan untuk Bob Hasan. Dalam kata sambutannya, Tjahjo berharap tanda terima kasih yang diberikan pada Zohri, bisa memacu pelari muda asal NTB itu berprestasi lebih baik lagi. Tjahjo juga berdoa, di Asian Games yang sebentar lagi akan digelar, Zohri bisa kembali menorehkan prestasi gemilang. Sementara pada Bob Hasan, Tjahjo atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih atas dedikasinya memajukan dunia olahraga di Tanah Air. Khususnya atletik.
Sampai kemudian Bob Hasan memberi kata sambutan. Mantan menteri di era Presiden Soeharto yang juga seorang pengusaha itu, bercerita bahwa ia sudah kenal dengan Tjahjo. Ia kenal mantan Sekjen PDIP itu saat masih aktif di KNPI. Seperti diketahui, Tjahjo pernah jadi ketua umum di organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia tersebut.
” Saya kenal Pak Tjahjo ini puluhan tahun sudah,” kata Bob Hasan.
Dan yang paling Bob Hasan ingat, sosok Tjahjo yang tak neko-neko. Ketika Tjahjo masih menjadi Ketua KNPI. Sepengetahuannya, saat memimpin KNPI, Tjahjo bukan orang yang cari uang dari organisasi. Justru, dana yang didapat sepenuhnya untuk kepentingan organisasi. Karena itu, tidak heran jika sampai sekarang, hidup Tjahjo sederhana. Bahkan ia berseloroh, meski sudah menteri, Tjahjo tetap ‘kere’.
” Yang saya paling ingat itu saat beliau menjadi Ketua KNPI. Ketua KNPI yang lain tidak ada pertanggungjawaban soal uangnya, kalau yang ini ada pertanggunganjawaban. Jadi uangnya bukan buat dia sendiri tapi buat anggota KNPI. Makanya sampai sekarang masih kere juga, ” kata Bob Hasan.
Mendengar itu, Tjahjo hanya mesem-mesem saja. Bob Hasan melanjutkan kata sambutannya. Kata dia, dirinya merasa terharu dengan penghargaan yang diberikan Tjahjo pada Zohri dan juga pada dirinya. Ia mengapresiasi.
” Jadi saya belum pernah dikasih apa-apa sama Pak Tjahjo ini. Sekarang yang dikasih atlet saya. Nah artinya pemerintah itu tahu bahwasanya kita ini banyak sekali atlet-alet dari daerah dan juga dari papan bawah yang punya potensi,” katanya.
Selain Zohri, atlet lari yang punya prestasi kata Bob Hasan adalah Mardi Lestari. Mardi juga atlet dari daerah. Bibit yang lahir dari kalangan orang biasa sama seperti Zohri. Dan masih banyak atlet lain dari daerah yang punya potensi. Ia juga mengapresiasi perhatian Presiden Jokowi pada dunia olahraga.
” Karena itu saya senang sekali pemerintah itu selalu membantu kita, Pemdanya juga. Nah sekarang ada perintah lagi dari Pak Jokowi untuk mencari bakat di daerah, ita sudah lama melakukan itu. Kita kan ada tim atletik, di daerah itu banyak sekali seperti Zohri. Lalu. Tapi begitu meningkat ke SMP itu larinya ke sepak bola, jadi belum bisa lari langsung main bola bagaimana mau menang PSSI. Inilah yang salah sebetulnya. Jadi harus belajar lari dulu baru olahraga permainan. Ini baru bisa kita maju,” tuturnya.
Namun yang pasti, ia sangat berterima kasih pada Tjahjo Kumolo yang telah memberi perhatian. Baginya, perhatian dari seorang menteri sangat penting. Ini bisa memacu dan memotivasi, tidak hanya pengurus tapi juga para atletnya.
” Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Pak Tjahjo Kumolo selalu memikirkan orang-orang daerah yang bergiat di atletik, dari papan bawah” ujarnya.(**)