Jakarta: Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak khawatir Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) meninggalkan koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebut koalisinya tak akan terpengaruh oleh pendekatan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
“Ya namanya juga orang usaha. Kemarin kan PAN sekarang Demokrat, namanya upaya untuk menggoyahkan koalisi Indonesia Adil Makmur, namanya juga usaha boleh-boleh saja,” kata Andre ketika dihubungi, Sabtu, 27 April 2019.
Ia memastikan pihaknya tetap konsisten sebagai koalisi usai pencoblosan. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda keretakan dalam koalisi tersebut.
“Tapi yang pasti kami sampaikan koalisi kita sangat solid,” ujar Andre
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin menyebut wacana bergabungnya Partai Demokrat ke dalam koalisi Indonesia Kerja sebagai hal yang wajar. Komunikasi Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun cukup baik.
Namun, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding tak mau berbicara lebih jauh soal kemungkinan berlabuhnya partai belambang Mercy itu ke kubu Jokowi-Ma’ruf. Apalagi, KPU belum secara resmi mengumumkan pemenang Pilpres 2019, dan Demokrat masih bagian dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Kami kira masih terlalu dini membicarakan bergabungnya Koalisi Pendukung 02 ke 01 mengingat Presiden Jokowi belum dilantik kembali sebagai Presiden,” ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu, 27 April 2019.
Karding pun meminta para elite politik tetap memberikan kesejukan di tengah menghangatnya suasana perpolitikan Tanah Air. Jokowi, lanjut dia, bahkan menyambut baik komunikasi dan silaturahmi yang dilakukan elite politik pasca Pemilu 2019.
“Kami dari TKN juga mengajak kepada seluruh elite partai untuk menciptakan suasana sejuk dengan mengedepankan persatuan bangsa dan tidak menciptakan narasi provokatif di masyarakat,” ujar Karding.
Sumber: medcom.id