Festival Tari Kreasi Pesisir dan Pedalaman Dongkrak Omzet UMKM: “Semalam Bisa Jutaan, Alhamdulillah”

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Aroma sate yang mengepul, denting gelas es teh yang beradu, suara tawa pengunjung yang memenuhi area Lapangan RTH Joesef Abdullah , bercampur dengan gemuruh tepuk tangan setelah penampilan tari dari berbagai daerah.

Sejak dibuka pada Jumat (21/11/2025) lalu, Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman se-Kaltara bukan hanya memanjakan mata, tetapi juga membawa berkah bagi para pelaku UMKM.

Dalam dua malam saja, omzet pedagang meroket tajam. Banyak dari mereka meraup pendapatan hingga jutaan rupiah—angka yang sulit dicapai saat hari-hari biasa.

Pantauan awak media Metrokaltara.com menunjukkan lalu-lalang pengunjung tidak ada jedanya sejak sore hingga larut malam. Deretan stand UMKM menyala dengan lampu sorot warna-warni, memantulkan gemerlap pada kerajinan batik khas Tidung dan manik-manik Dayak yang digantung rapi.

Seorang anak terlihat sibuk memilih mainan gelembung sabun, sementara ibunya menawar gantungan manik-manik buatan tangan. Pedagang hampir tak punya waktu untuk duduk.

Mba Win, salah satu pedagang mainan dan kerajinan manik-manik, tersenyum bahagia ketika ditemui di sela kesibukannya.

“Dua malam ini rezeki banget, Mas. Jutaan rupiah bisa masuk dalam satu malam. Biasanya mana bisa segitu,” jelasnya sambil merapikan kerajinan yang mulai kosong di meja display.

Ia mengatakan, meskipun fisik lelah, namun rasa syukur mengalahkan semuanya.

“Kalau hari biasa ya paling laku sedikit-sedikit. Tapi kalau ada acara besar seperti ini, Alhamdulillah, pendapatan kita terasa sekali naiknya,” tambahnya.

Salmah, pedagang makanan khas rumahan, datang jauh-jauh dari Sesayap Hilir. Wajahnya tak lepas dari senyum saat menceritakan lonjakan omzetnya.

“Selama festival ini, setiap malam bisa tembus sejuta. Itu kalau cuacanya cerah. Kalau tidak hujan, bisa lebih lagi,” ujarnya.

Ia tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali dan Ketua Dekranasda Vamelia Ibrahim.

“Acara seperti ini sangat membantu kami. Stand-nya gratis dari Disperindagkop. Kami benar-benar merasa diperhatikan. Salmah berharap event serupa menjadi agenda tahunan,”ujarnya

Soraya, pedagang Dimsam Bahari, mengaku stand-nya tak pernah sepi. Bahkan stok dimsum yang biasanya cukup untuk sehari penuh, kini ludes sebelum jam 10 malam.

“Ramai sekali. Kalau dibandingkan jualan biasa, jauh sekali bedanya. Saya sampai tidak sempat duduk,” katanya terengah sambil mengecek kukusan yang hampir kosong.

“Semoga tahun depan ada lagi. Kami pedagang senang sekali karena feel-nya benar-benar ramai dan hidup.”

Ain, salah satu pengunjung yang datang khusus untuk berburu kuliner, tidak ragu mengekspresikan kekagumannya.

“Acara ini wow sekali. Banyak sekali jajanan, dari makanan tradisional sampai modern semua lengkap,” ujarnya antusias.

Ia mengaku datang setiap malam sejak festival dibuka.

“Saya selalu hadir dari awal sampai akhir. Tariannya bagus-bagus, budaya yang ditampilkan pun beragam. Membanggakan sekali,” katanya.

Festival tahun ini juga mendapat dukungan dari sektor swasta. Honda menjadi salah satu pihak yang ikut menyemarakkan suasana dengan membuka booth khusus.

Lampu neon booth Honda menarik perhatian para pengunjung, terutama anak muda yang penasaran melihat motor-motor terbaru.

Dedy Sihotang, Team Leader Kepala Pos Honda Tana Tidung, mengatakan festival ini menjadi kesempatan bagi Honda untuk lebih dekat dengan masyarakat.

“Kami bukan hanya memperkenalkan produk, tapi juga memberikan berbagai program menarik seperti potongan tenor, diskon DP hingga DP 8%. Konsumen yang ambil motor di sini langsung kami proses hari itu juga,” jelasnya.

Tak hanya itu, Honda juga menyiapkan layanan purna jual khusus bagi konsumen di Tana Tidung.

“Ada empat kali servis gratis ganti oli, garansi rangka lima tahun, garansi kelistrikan satu tahun, garansi mesin dua tahun. Kami juga memberikan cashback untuk pembelian tunai,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa KTP seluruh wilayah Kaltara dapat diproses, dengan prioritas tetap pada warga Kabupaten Tana Tidung.

“Selama masih Kaltara, kami proses. Tapi masyarakat Tana Tidung tentu jadi prioritas. Honda di sini juga tidak punya kompetitor, jadi jangan ragu,” tegasnya.

Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman bukan hanya ajang seni, namun juga motor penggerak ekonomi masyarakat. Ratusan pelaku UMKM terlibat langsung, ribuan pengunjung datang setiap malam, dan roda ekonomi berputar cepat.

Lampu-lampu stand kini mulai meredup seiring waktu mendekati tengah malam. Namun semangat para pedagang dan pengunjung tetap hangat, meninggalkan jejak bahwa festival ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan ruang yang memberi harapan dan peluang bagi masyarakat. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses