TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Malam perlahan turun di Stadion Ruang Terbuka Hijau Josef Abdullah, namun keriuhan tidak sedikit pun mereda. Dari kejauhan, lampu-lampu warna-warni memantul di wajah ribuan warga yang memadati area stadion. Anak-anak berlarian membawa balon LED, sementara para pedagang UMKM sibuk melayani pembeli yang datang bergelombang. Suasana meriah itu menjadi latar penutupan Festival Tari Kreasi Daerah Pesisir dan Pedalaman yang digelar Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (27/11/2025) malam.
Setelah sepekan penuh dipadati berbagai pertunjukan tari dari 21–27 November, malam penutupan seperti menjadi puncak energi yang sejak awal ditabung oleh masyarakat. Mereka datang dari berbagai desa, sebagian bahkan sudah menempati posisi sejak sore hari demi melihat bintang tamu utama — Charlie Van Houten, eks vokalis ST12, yang memang digandrungi sejak era 2000-an.
Begitu nama Charlie disebut oleh pembawa acara, sorakan langsung pecah. Ketika musisi bersuara khas itu muncul dengan jaket hitam dan senyum lebar, seluruh stadion seakan serempak berdiri.
Lampu sorot mengikuti langkah Charlie yang langsung menghentak melalui lagu-lagu hits yang dulu mewarnai masa remaja banyak penonton. Irama enerjik membuat pengunjung tanpa komando ikut bergoyang, mengangkat tangan, bahkan menyanyikan setiap bait lagu dengan lantang.
Di antara kerumunan, tampak para ibu membawa anak kecil ikut berjoget, sementara para remaja merekam setiap momen dengan ponsel mereka. Sesekali, Charlie menyapa penonton, mengajak mereka menyanyikan bagian chorus bersama, membuat suasana semakin hidup.
Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali, yang hadir bersama sejumlah pejabat daerah, tampak beberapa kali berdiri mengikuti irama. Dalam sambutannya, ia menyampaikan kebanggaan sekaligus apresiasi atas terselenggaranya festival yang semakin tahun kian diminati.
“Malam ini adalah malam puncak acara kita, penutupan festival yang kita mulai dari tanggal 21 sampai 27. Dan di hari penutupan ini kita tampilkan artis Charlie Van Houten untuk memberikan hiburan kepada masyarakat,” ujar Bupati Ibrahim.
Ia menegaskan bahwa festival bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi juga motor penggerak ekonomi. “Sangat meriah sekali malam ini. Tentunya ini menggerakkan ekonomi Tana Tidung. Kita juga siapkan stand UMKM gratis, dan Alhamdulillah itu memberi manfaat bagi masyarakat KTT yang hadir,” tambahnya.
Pantauan di lapangan memperlihatkan deretan UMKM yang dipadati pengunjung sejak sore. Pedagang kuliner seperti sate, kopi gula aren, pisang nugget, hingga kerajinan tangan khas pesisir tampak laris manis. Beberapa pedagang bahkan mengaku kehabisan stok sebelum acara mencapai puncak.
Menurut Bupati, festival ini telah menjadi ikon budaya di Tana Tidung. Selain menjadi tontonan, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk menunjukkan kreativitas dalam melestarikan tari tradisional pesisir dan pedalaman.
“Nantinya ini adalah tari pesisir yang kedua. Saya melihat intisari dari terlaksananya festival ini adalah untuk menunjukkan bahwa Kaltara khususnya Tana Tidung berkomitmen melestarikan adat istiadat dan tari kreasi daerah.”
Positifnya sambutan masyarakat membuat pemerintah optimis melanjutkan acara tersebut. “Insyaallah di tahun 2026 kita akan melaksanakan tari pesisir dan pedalaman yang ke-3 dan tentu akan jauh lebih meriah dari hari ini,” ucapnya.
Sebelum menutup sambutan, Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih. “Saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dan juga para penonton yang telah hadir, panitia, peserta, semuanya. Sehingga acara ini bisa berjalan dengan baik, aman, dan damai.”
Malam itu, suhu dingin khas Tana Tidung kalah oleh hangatnya euforia warga. Kilau lampu panggung, dentuman musik, keramaian UMKM, serta raut wajah bahagia penonton menjadi penanda bahwa festival bukan sekadar agenda tahunan — tetapi perayaan kebudayaan yang menyatukan masyarakat.
Ketika Charlie menutup penampilannya dengan lagu pamungkas, penonton masih enggan beranjak. Mereka tetap berdiri, bertepuk tangan, seakan tak ingin malam berakhir. Dan di sinilah Festival Tari Kreasi Daerah menutup tirainya dengan senyum, kebanggaan, dan harapan untuk kembali bertemu dalam kemeriahan yang lebih besar di tahun mendatang.
Untuk diketahui inilah daftar Lengkap Juara Festival Tari Kreasi 2025
Kategori Pedalaman – Musik Rekaman
Harapan III– Nilai 932
Nomor urut 010– Bulungan
Juara Harapan II– Nilai 951
Nomor urut 021 – Tarakan
Juara Harapan I – Nilai 953
Nomor urut 024 – Tana Tidung
Juara III- Nilai 973
Nomor Urut16-Tana Tidung
Juara II – Nilai 982
Nomor urut 015 – Tarakan
Juara I – Nilai 1.000
Nomor urut 017-Nunukan
Kategori Pesisir – Musik Rekaman
Juara Harapan III – Nilai 953
Nomor urut 023 – Tarakan
Juara Harapan II – Nilai 959
Nomor urut 027 – Tarakan
Juara Harapan I – Nilai 971
Nomor urut 033 – Tana Tidung
Juara III – Nilai 982
Nomor urut 006 – Tarakan
Juara II – Nilai 996
Nomor urut 021 – Tarakan
Juara I – Nilai 1021
Nomor urut 031 – Tarakan
Kategori Pedalaman – Musik Live
Juara Harapan III – Nilai 899
Nomor urut 003 – Tana Tidung
Juara Harapan II – Nilai 951
Nomor urut 08 – Malinau
Juara harapan I – Nilai 957
Nomor urut 011 – Malinau
Juara III – Nilai 979
Nomor Urut 07- Tana Tidung
Juara II- Nilai 1.007
Nomor urut 005 – Malinau
Juara I – Nilai 1.020
Nomor urut 09 – Malinau
Tari Pesisir Musik Live
Juara Harapan III — Nilai 915
Nomor urut 07- Tana Tidung
Harapan II — Nilai 927
Nomor urut 03
Tarakan
Harapan I — Nilai 937
Nomor urut 08
Busak Sarai Asyabirin (Malinau)
Juara III — Nilai 957
Nomor urut 04
Tana Tidung
Juara II — Nilai 957
Nomor urut 09
Sanggar Tari Inculod (Malinau)
Juara I — Nilai 977
Nomor urut 06+ Tarakan
Kostum Terbaik – Tari Pedalaman Musik Rekaman
Nomor peserta 020
Bangen Tawai -Tana Tidung
Kostum Terbaik – Tari Pesisir Musik Rekaman
Nomor peserta 030
ITana Tidung
Kostum Terbaik – Tari Pedalaman Musik Live
Nomor peserta 04
Malinau
Kostum Terbaik – Tari Pesisir Musik Live
Nomor peserta 04
Tana Tidung. (rko)




