Penuhi Permintaan Masyarakat, Mendagri Pertama Kali Injakkan Kaki di Krayan
KRAYAN, MK – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr Ir H Irianto Lambrie menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kehadiran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Senin (14/8). Gubernur berharap, setelah Mendagri, nantinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga berkenan untuk berkunjung di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia (RI) dan Malaysia itu. “Hari ini, adalah hari yang bersejarah. Kehadiran Mendagri adalah yang pertama kali di Krayan, setelah 72 tahun merdeka. Meski sebelumnya ada Ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno), tapi bukan dengan upacara seperti ini,” ungkap Irianto mengawali sambutannya.
Dikatakan, saat dirinya bertemu dengan Presiden beberapa waktu lalu, Presiden menyampaikan keinginannya untuk kembali berkunjung ke Kaltara dalam waktu dekat nanti. Selain meninjau lokasi kawasan industri dan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Presiden rencananya akan meninjau ke perbatasan. “Saya harapkan nanti juga bisa ke Krayan. Meski dari segi keamanan, ada standar-standarnya, saya yakin bisa. Karena beliau (Jokowi), merupakan Presiden yang pemberani,” ujarnya.
Gayung bersambut, harapan Gubernur agar Presiden bersedia datang ke Krayan, mendapat respons dari Mendagri. Tjahjo Kumolo yang juga dikenal sebagai orang terdekat Jokowi, menjanjikan akan meminta Presiden untuk datang ke Krayan.
Kedatangan Mendagri ke Krayan kemarin, untuk memenuhi undangan masyarakat Krayan. Yaitu membuka rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 RI di wilayah perbatasan tersebut. Selain itu, juga mengikuti upacara adat, sekaligus deklarasi pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Krayan.
Didampingi Gubernur Kaltara, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Badrun dan berapa pejabat lainnya, rombongan Mendagri bertolak ke Krayan menggunakan pesawat Twin Otter DHC6-300 berkapasitas 16 seat milik maskapai Hevilift, sekitar pukul 09.30 Wita.
Setelah menempuh penerbangan sekitar 45 menit, rombongan tiba di Bandara Yuvai Semaring, Desa Long Bawan. Gubernur dan Mendagri disambut secara meriah oleh para kepala adat dan masyarakat melalui upacara adat, sebelum melanjutkan perjalanan menuju lokasi acara utama di lapangan desa setempat.
Dalam upacara tersebut, Mendagri mendapatkan gelar adat Pun Ngisu Bawang, yang berarti pemimpin yang membawa perubahan. Pemberian gelar dilakukan melalui prosesi adat yang dipimpin para kepala adat besar Dayak Lundayeh Krayan. Di sela-sela upacara juga dilakukan deklarasi pembentukan DOB Krayan, yang dilanjutkan dengan pembukaan rangkaian HUT ke-72 RI di Krayan.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan beberapa hal. “Pertama saya sampaikan, bahwa saya telah memenuhi janji kepada para kepala adat yang meminta Mendagri ke Krayan, dan alhamdulillah beliau bersedia hadir di tengah-tengah kita,” ujar Irianto.
Gubernur juga menyampaikan capaian-capaian program pembangunan dan yang sedang dilakukan selama ini. Utamanya di wilayah perbatasan, termasuk Krayan. Seperti, disebutkannya, pembangunan jalan tembus dari Malinau hingga Binuang (Krayan Selatan). Rencana pembukaan jalan itu, sudah sejak 2014. Namun karena terkendala anggaran sempat terhenti. “Insya Allah 2018 dimulai lagi, dan kami targetkan dalam waktu tiga tahun sudah bisa tembus. Apalagi, pada 2018 pemerintah pusat mengalokasikan anggaran yang besar untuk pembangunan wilayah perbatasan di Kaltara, yaitu Rp 3,1 triliun lebih,” ujarnya.
Hal lainnya, sebut Irianto, mengenai rumah sakit pratama di beberapa daerah perbatasan. Terutama yang di Long Bawan, Krayan, pemerintah mengalokasikan Rp 15 miliar pada 2018, untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) dan meubelair. Termasuk mengenai DOB Krayan dan beberapa wilayah lainnya di Kaltara yang juga mengusulkan menjadi DOB “Saya berulang kali sudah sampaikan, sangat mendukung. Dalam setiap kesempatan, termasuk di depan Presiden selalu saya sampaikan, mengenai usulan DOB ini,” kata Irianto lagi.
Disampaikan juga, pencapaian program di bidang pendidikan. Irianto mengatakan, pada 2014, dirinya telah meresmikan Sekolah Menengah Atas (SMA) berasrama di Long Layu. Hanya saja, berdasar laporan masyarakat saat ini terkendala air bersih dan listrik. “Saya sudah instruksikan ke Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR-Perkim (Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman) untuk meninjau langsung Long Layu dan segera melakukan upaya penyelesaiannya,” kata Gubernur.
Di bidang transportasi, Gubernur menyebutkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara memberikan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang jumlahnya terus meningkat. Pada 2017, Pemprov mengalokasikan Rp 17,5 miliar. Yaitu Rp 8,5 miliar untuk SOA orang dan Rp 9 miliar untuk SOA barang. “Begitu pula di bidang komunikasi, pemerintah pusat melalui Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan Pemprov Kaltara telah membangun BTS (Base Transceiver Station) di daerah-daerah perbatasan dan pedalaman. Insya Allah nanti akan terus ditingkatkan kapasitasnya,” ungkap Irianto.
Selain mengikuti upacara, didampingi Gubernur, Mendagri juga meninjau titik perbatasan antara RI dengan Malaysia di Desa Long Midang. “Kami juga sempat mengunjungi para anggota TNI bersama Tentara Malaysia yang berjaga di pos perbatasan,” ucapnya.
Sebelum kembali ke Tarakan, Mendagri juga sempat melihat proses pembuatan Garam Gunung di Desa Long Midang, Krayan Induk. Selain potensi garam, Krayan juga memiliki potensi Padi Adan yang kualitasnya sangat bagus. Bahkan di Malaysia dan Brunei Darussalam beras ini sangat mahal, hingga disebut Beras Raja. “Saya sudah meminta kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait untuk mengelola dan membina petani, hingga ke pemasarannya. Jangan sampai nanti diambil Malaysia. Apalagi Beras Adan dari Krayan sudah memiliki Hak Paten, setelah pada 2014 kita fasilitasi pengurusannya,” ujar Gubernur.
“Begitu juga dengan Garam Gunung, dan Kerbau Krayan, saya minta dinas terkait untuk berinovasi dan kreatif membantu masyarakat mengembangkan,” timpalnya.
Selain Mendagri dan Gubernur, hadir dalam acara kemarin, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara Marthen Sablon, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) Tarakan Laksamana Pertama (Laksma) TNI Ferial Fachroni, Bupati Malinau Yansen TP yang juga sebagai Ketua Umum Persekutuan Dayak Lundayeh Indonesia, Bupati Tana Tidung H Undunsyah, Wakil Bupati Nunukan Paridil Murad dan sejumlah pimpinan OPD di lingkup Pemprov Kaltara. (humas)