Lampu Belum Terpasang, Omset Pedagang Menurun

by Setiadi
Kondisi sepinya pembeli di Pasar Bom Panjang

Kondisi sepinya pembeli di Pasar Bom Panjang

Tarakan, MK – Pasca dipindahkannya pedagang kaki lima di Jalan Slamet Riyadi Kampung Bugis ke Pasar Tenguyun Bom Panjang menimbulkan persoalan baru. Kali ini, sejumlah pedagang mengeluh lantaran sepinya pembeli dan belum terpasangnya lampu yang membuat aktifitas jual-beli tak bisa dilakukan malam hari dan subuh.

Berta seorang pedagang sayuran mengaju semenjak pindah ke Pasar Tenguyun barang dagangannya nyaris tak ada yang laku. “Sudah lima hari, mulai Jumat lalu sampai dengan sekarang jualan saya sangat sedikit yang laku sehingga penghasilan kami sangat sedikit. Tak sebanding sebanding dengan saat berjualan di Kampung Bugis,” ujarnya kepada Metro Kaltara, belum lama ini.

Ia menjelaskan jika penghasilan yang didapat begini terus hingga sebulan pihaknya mengancam untuk berjualan kembali di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Kampung Bugis. “Kami tidak peduli dengan Pemkot, itu urusannya dengan Satpol PP,” jelasnya.

Hal sama juga dirasakan oleh Dahlan, ia mengaku saat ini omset pendapatannya menjual ikan hampir tak ada. Bahkan sering kali modalnya tidak kembali. “Kalau di Kampung Bugis pendapatan itu bisa sampai Rp200 ribu tetapi sejak disini sudah tiga hari tidak kembali modal,” keluhnya.

Menurutnya lebih baik Pemkot Tarakan membangunkan pasar di sekitar Jalan Slamet Riyadi Kampung Bugis agar para pelanggannya tidak jauh-jauh datang kesini.

“Solusi terbaiknya bikinkan pasar di Kampung Bugis karena kalau disini kayanya kita tak bisa hidup. Saudara kami aja jual sayur seharian cuman dapat Rp20 ribu, ada juga yang cuma satu ikat laku harganya Rp3 ribu,” imbuhnya. (aras/MK*1)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.