Kalbar, MK – Antusiasme warga Pontianak untuk menyaksikan detik-detik terjadinya gerhana matahari total (GMT) sungguh diluar perkiraan. Meski hanya dapat menyaksikan gerhana 93 persen dengan cuaca yang mendung, ribuan warga dan jamaah tumpah ruah di Masjid Raya Mujahidin, Rabu (9/3).
Tak hanya menyaksikan, ribuan warga pun melalukan shalat sunnah gerhana atau kusuf. Iskandar Bakri, petugas pengamatan gerhana dari Lapan Pontianak, menjelaskan pihaknya sudah melakukan pengamatan dari atas menara Masjid Raya Mujahidin dan hasilnya sesuai dengan perkiraan sebelumnya yakni gerhana matahari dengan intensitas 93 persen.
Meskipun saat gerhana itu mulai terjadi, teropong tidak bisa merekam dengan sempurna dikarenakan cuaca yang tidak mendukung karena adanya awan. “Detik-detik dimulainya gerhana pada pukul 06.23 WIB, puncaknya pukul 07.27 WIB dan berakhir pukul 08.40 WIB,” jelasnya.
Selain jumlah warga yang membludak hingga jamaah harus melaksanakan shalat di halaman parkir masjid, fenomena alam ini juga menarik minat wisatawan dari negara tetangga.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid mengatakan, ada beberapa tamu dari Malaysia dan Singapura yang datang menyaksikan detik-detik gerhana matahari. Pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak jumlah kunjungan wisatawan untuk melihat peristiwa alam yang langka ini.
Namun dirinya yakin beberapa wisatawan ada yang melihat di lokasi lain di Kota Pontianak seperti dari pinggiran Sungai Kapuas dan lainnya. “Kota Pontianak juga mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dengan memberikan bantuan kaca mata untuk melihat gerhana matahari,” tuturnya.
Salah seorang warga Pontianak, Hesti (28) mengaku baru pertama kali ini melihat peristiwa gerhana matahari dan sangat penasaran. Sedari pagi ia sudah datang bersama teman-temannya untuk menyaksikan fenomena ini. Dengan kacamata khusus, ia mengaku menikmati dan merasa senang dapat menyaksikan peristiwa tersebut.
“Selama ini hanya bisa melihat gerhana dari internet, tetapi hari ini saya melihat langsung bagaimana detik-detik ketika bulan menutupi matahari,” ujarnya. (Lyn/MK*1)