Pelabuhan Feri Tawau Dibuka Dua Hari

by Redaksi Kaltara
  • Beri Kesempatan Penduduk Indonesia Untuk Pulang

TAWAU: Terminal Feri Tawau telah dibuka selama dua hari mulai hari ini untuk memberi orang Indonesia kesempatan untuk kembali ke rumah setelah pesanan penutupan mereka dimulai kemarin.

Perwakilan Konsulat Republik Indonesia (KRI) Tawau Sulistidjo Djati Ismojo mengatakan pemerintah telah meminta pemerintah negara bagian Sabah untuk memberikan warganya kesempatan untuk kembali ke tanah air mereka.

“Pada hari pertama Kontrol Gerakan (CPP) mulai berlaku, banyak warga kami tidak menyadari bahwa terminal ditutup,” ungkap Sulistidjo seperti dikutip dari Utusan Borneo.

“Akibatnya, banyak yang terpaksa kembali ke rumah dan KRI dipanggil untuk membantu warga kami memfasilitasi kepulangan mereka,” katanya.

Menurutnya, dapat dipahami bahwa hampir 200 orang kami yang ingin pulang ke rumah terlantar kemarin apakah mereka ingin kembali ke Sulawesi atau Nunukan.

“Jika kita tidak membantu, mereka harus tetap di Tawau sampai bulan depan. Kami berharap bahwa dengan relaksasi dua hari yang disediakan, warga kami yang ingin kembali ke rumah akan dapat melakukannya segera sebelum mereka tutup lagi,” katanya ketika ditemui di Terminal Feri Tawau, di sini.

PRIHATIN : Sulistidjo melawat warganya yang mahu pulang ke Indinesia di Terminal Feri Tawau.

Mengomentari hal ini, KRI Tawau sangat mendukung dan setuju dengan tindakan pemerintah Malaysia untuk menciptakan CPP untuk mencegah penyebaran COVID-19 dari yang lebih buruk.

“Tentu saja CPP adalah langkah ke arah yang benar dan KRI Tawau juga telah menerima instruksi dari Jakarta untuk memberikan perlindungan dan peringatan kepada orang-orang kami di luar negeri.

“Kami telah membuat banyak pengumuman dan surat edaran untuk memastikan bahwa warga negara kami selalu sehat dan mematuhi semua instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah negara bagian Sabah,” katanya.

Ditanya tentang pelabuhan di Indonesia, dia mengatakan Indonesia belum memblokir perjalanan domestik.

“Kami belum memblokir atau menutup semua operasi di pelabuhan dan jika perjalanan dari Tawau ke Nunukan, Indonesia diblokir hanya karena pelabuhan di Tawau sedang menutup operasinya,” katanya.

Penumpang, Andini Andas, 17, menyatakan rasa terima kasih dan rasa terima kasihnya karena KRI dapat membantu mereka kembali ke rumah.

“Saya datang ke Tawau untuk mengunjungi keluarga saya dan berencana untuk kembali ke Nunukan kemarin tetapi terminal ditutup dan saya khawatir karena saya ingin kembali ke sekolah.

“Hari ini saya menerima kabar bahwa terminal akan dibuka kembali selama dua hari, jadi saya mengucapkan terima kasih kepada KRI karena berusaha membantu warganya kembali ke rumah,” katanya. (Red/Utusan Borneo)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses