TARAKAN, MK – Memasuki Bulan Suci Ramadhan 1441 H, Hal yang menjadi khas selama Bulan Ramadhan adalah keberadaan Pasar atau pedagang yang biasanya dilakukan di sore hari. Biasanya orang akan berbondong-bondong memburu kudapan sembari menunggu waktu berbuka puasa atau yang biasanya di kenal dengan istilah ngabuburit.
Akan tetapi sayangnya Ramadhan Tahun ini akan terasa berbeda dengan tahun sebelumnya, sebab aktivitas Pasar Ramadhan yang biasanya digelar tiap tahunnya tidak boleh dilakukan. Hal ini di guna mendukung upaya pencegahan dan penyebaran Virus Corona atau biasa di sebut Covid-19.
Walikota Tarakan, Khairul mengatakan sesuai dengan maklumat Kapolri bahwa segala bentuk kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang sementara dihentikan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Maka Dari Itu, Untuk tahun ini Pasar Ramadhan di Kota Tarakan ditiadakan.
“Pasar Ramadhan atau biasanya kita sebut Festival Ramadhan sementara tahun ini ditiadakan di Kota Tarakan sesuai dengan Maklumat Kapolri untuk tidak mengumpulkan banyak orang atau terjadinya kerumunan agar mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia” Kata Walikota Tarakan, Khariul saat di temui awak Media.
Lanjut dia Menjelaskan, meski Pasar Ramadhan ditiadakan, bukan berarti para pedagang tidak boleh berjualan. Para Pedagang tetap boleh berjualan selama bulan puasa tapi cukup di depan rumahnya masing-masing dengan tetap memperhatikan Physical Distancing dan Sosial Distancing.
Selain itu, Pasar Ramadhan yang ditiadakan adalah Pasar Ramadhan yang selama ini dikelola Pemerintahan Daerah. Seperti di Kelurahan Pamusian.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota juga tidak mengizinkan bagi masyarakat yang mengorganisir untuk membuka Pasar ramadhan.
“Kita tidak melarang masyarakat untuk berjualan, akan tetapi Pemerintah tidak memfasisitasinya dan pedagang tetap kami himbau menjaga jarak. Intinya Sosial dan Physical distancing, jadi bukan melarang” Tutupnya. (*SR25)
