![Puluhan PSK di lokalisasi Loa Janan kala diberikan pengarahan oleh Pemkab Kukar.](https://i0.wp.com/www.metrokaltara.com/wp-content/uploads/2016/04/IMG20160227112126.jpg?resize=684%2C385)
Puluhan PSK di lokalisasi Loa Janan kala diberikan pengarahan oleh Pemkab Kukar.
Samarinda, MK – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi terkait penutupan lokalisasi. Diketahui Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 12 tempat lokalisasi salah satunya di jalan poros Samarinda-Balikpapan Kilometer 10 Loa janan.
Penutupan tempat lokalisasi ini dilakukan sebagai bentuk mendukung program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia bebas lokalisasi prostitusi 2019 mendatang. Kabar tentang penutupan lokalisasi tentunya menimbulkan kecemasan bagi para Pekerja Seks Komersil (PSK) yang menggantungkan nasibnya ditempat tersebut.
Rina salah satu PSK di Loa Janan kepada Metro Kaltara mengaku sangat menyesalkan penutupan lokalisasi. Apalagi ia dan kawan-kawannya sudah mengantungkan hidupnya di tempat tersebut, bahkan belum siap meninggalkan tempat ini karena mereka belum memiliki kemampuan dan modal membuka usaha jika kembali ke kampung halaman.
“Kami sangat menyesalkan kebijakan pemerintah tersebut, kalaupun tempat ini ditutup kemana kami harus bekerja, kami tidak hidup sebatang kara, kami memiliki tanggungan yang harus kami hidupi,” ujarnya, Senin (04/04).
Hal senada juga diungkapkan Diana, menurutya penutupan lokalisasi tersebut sama halnya dengan penutup peluang mereka bekerja karena tidak memiliki keahlian apapun jika harus beralih profesi.
“Apa yang kami kerjakan kalau tempat ini ditutup, kemana kami harus menggantungkan nasib kami, apakah kami harus menjadi PSK jalanan,” beber Diana.
Sementara itu, salah seorang pemilik kafe dilokalisasi Loa Janan mengaku pasrah kalau tempat tersebut ditutup. Meskipun demikian, ia berharap pemerintah mengurungkan niatnya. “Kalau bisa tempat ini jangan di tutup, karena terus terang kami sangat tergantung pada tempat ini, lagian di sini bukan PSK aja yang bekerja, ada banyak tenaga kerja di luar PSK, seperti pembantu rumah tangga, tukang ojek dan lain-lain’ bebernya. (Gladis/MK*1)