8 Sekolah di Pontianak Terapkan UNBK

by Setiadi
Walikota Pontianak, Sutarmidji saat meninjau pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah dan melihat daftar peserta maupun jadwal ujian.

Walikota Pontianak, Sutarmidji saat meninjau pelaksanaan UNBK di sekolah-sekolah dan melihat daftar peserta maupun jadwal ujian.

Kalbar, MK – Sebanyak delapan sekolah tingkat SMA dan SMK sederajat di Kota Pontianak terapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diselenggarakan secara serentak di Indonesia 4-7 April.

Walikota Pontianak, Sutarmidji berharap semua sekolah sudah harus melaksanakan UNBK tahun depan.  Menurutnya, keterbatasan perangkat komputer menjadi kendala hampir di seluruh sekolah, dapat ditangani dengan jasa sewa pakai komputer. Selain itu, siswa dapat menggunakan laptop ikut UNBK ini. “Hampir sebagian besar siswa banyak yang sudah memiliki laptop sehingga bisa dimanfaatkan mendukung pelaksanaan UNBK. Saya berharap semua sudah siap. Untuk jaringan sudah ada, tinggal diperkuat,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Mulyadi menuturkan delapan sekolah yang ikut UNBK yakni SMA Santo Petrus, SMA Imanuel, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 6, SMKN8, dan SMK Imanuel. Jumlah tersebut bertambah dibanding pelaksanaan UN tahun 2015. Kedepan, pihaknya menargetkan meningkatkan sekolah penyelenggara UNBK. “Semoga makin banyak sekolah yang menerapkan UNBK. Kita harapkan dari sisi jumlah perangkat komputer yang ada di sekolah meningkat,” paparnya.

Ditambahkan Kabid Dikmen Disdik Kota Pontianak, Paryono, jumlah sekolah yang ikut UNBK ini bertambah 6 sekolah dari tahun lalu.  “Tahun lalu dua sekolah yakni SMK Imanuel, dan SMA Petrus, Sekarang tambah 6 Sekolah. Total yang melaksanakan UNBK 8 sekolah,” ungkapnya.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test(CBT) merupakan sistem pelaksanaan ujian nasional menggunakan komputer sebagai media ujian. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang telah berjalan selama ini. UNBK sendiri menggunakan sistem semi-online yakni soal dikirim melalui server pusat secara online dari jaringan (sinkronisasi) ke server lokal atau sekolah, kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal pihak sekolah secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal sekolah ke server pusat secara online berupa upload. “InshaAllah UNBK ini akan berjalan baik, sebab akan ada petugas dari Litbang serta protokol pihak sekolah,” jelasnya.

Protokol yang telah dipilih pihak sekolah bertugas untuk menjalin komunikasi terhadap pusat. Sehingga tidak perlu khawatir akan adanya masalah terkait poken maupun password siswa. “Litbang akan mengawal kemudian memberikan kemudahan tersendiri sehingga tidak merugikan,langsung pengelolaan dari pusat,” katanya.

Bahkan pihak Disdik Kota Pontianak telah menghubungi PLN guna tidak melakukan pemadaman listrik disaat UNBK berlangsung. Terkait anggaran UNBK sendiri dikatakan Paryono sama halnya dengan UN sebelumnya dengan menggunakan APBD Kota Pontianak dan APBN. “Anggara digunakan untuk pengawasan dan biaya operasional, membantu peralatan dan lain sebagainya. Dan perlu diingat sesuai peraturan pemerintah tidak boleh memungut biaya untuk UNBK, UNBK diterapkan di Sekolah yang memang siap,” tegasnya. (Lyn/MK*1)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.