TARAKAN, MK – Puluhan Mahasiswa yang terdiri dari beberapa organisasi yang berada di Kota Tarakan bersatu untuk menyuarakan aksi untuk menuntut dibukanya kembali blokade di Politeknik Malinau dan tindakan kepolisian di Balikpapan. Aksi tersebut diketahui dilakukan di Sekitaran simpang 4 GTM pada hari minggu (17/2/2019).
Tuntutan lain yang disampaikan, massa juga mengutuk tindakan keras kepolisian dan Satpol PP yang memblokade kampus Politeknik di Malinau.
“Kami meminta Direktur Politeknik Malinau diganti, apabila tidak mampu menyelesaikan masalah akreditasi dan transparansi penggunaan dana kampus Politeknik Malinau,” kata Imron Ismalin, selaku koordinator aksi.
Lanjut Imron, dirinya juga berharap agar Mahasiswa yang berada di Kaltara, bisa bersama-sama melakukan menyuarakan penyelesaian permasalahan di Kampus Politeknink.
“Blokade kampus Politeknik yang katanya untuk melindungi aset negara, mengakibatkan teman-teman mahasiswa tidak bisa masuk untuk melakukan perkuliahan,” tandasnya.
Selain itu, para mahasiswa ini juga meminta Komnas HAM turun tangan untuk melakukan penyelidikan terhadap aksi premanisme yang dilakukan aparat kepolisian, di Balikpapan. Ia juga mendukung penuh upaya Cipayung Balikpapan, untuk dibuka ruang aspirasi dan kontrol terhadap permasalahan di Balikpapan.
“Kami minta Kapolres Balikpapan meminta maaf secara terbuka dan menuntut Kapolda Kaltim untuk mengusut tuntas, aparat kepolisian yang melakukan pengamanan kepada demonstran di Balikpapan,” bebernya.
Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk solidaritas dan penolakan terhadap tindakan represif, pembungkaman suara kritis mahasiswa di Malinau dan Balikpapan. Jika pemerintah Malinau dan Balikpapan tidak memberikan tanggapan terhadap aksi ini, ia memastikan akan menggelar aksi serupa dan mengajak organisasi mahasiswa lainnya untuk kembali menyuarakan aksi.
“Kebenaran itu harus terus disampaikan dan diungkapkan dan akan kami perjuangkan. Kami akan konsolidasi untuk membantu teman-teman kami di Malinau. Publik harus tahu kenapa kami sampai turun ke jalan, agar berita dan kebohongan ini bisa menjadi viral di Kaltara,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Tarakan AKBP Yudhistira Midyahwan melalui Kasubbag Humas Iptu Irianto Zebua mengungkapkan dalam aksi ini, sejumlah mahasiswa sempat hendak turun ke jalan tengah, perempatan simpang 4. Namun, karena dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas, akhirnya orasi dilakukan dengan pengawalan polisi.
“Sekira 280 personel dari Polres, Brimob dan Kodim ikut turun untuk mengamankan pengaman dalam aksi tersebut, dan aksi tersebut akhirnya berjalan aman dan tertib hingga selesai,” katanya.(arz27)