Tarakan, MK – Melihat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara yang hanya 3%, berada dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yakni 5%. Memberikan sinyal kepada masyarakat Kaltara khususnya Tarakan agar berusaha dan lebih kreatif guna meningkatkan perekonomian yang relatif lamban.
“Ini adalah warning kepada kita semua untuk lebih bekerja keras lagi menumbuhkan perekonomiann kita. Artinya Kita tidak bisa berpangku tangan dan berharap kepada pemerintah atau menyalahkan” ujar Hadi Istanto, Sales Superintendent Gramedia Tarakan kepada Metro Kaltara, Minggu (26/03)
Dikatakannya, cukup hal-hal kecil saja kita dilakukan, seperti halnya pameran yang digelar Tokoh Buku Gramedia Tarakan bekerjasama dengan rumah kreatif Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Forum Komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kaltara (Fokutara) dari (24/03) sampai hari Minggu (26/03).
“Total 15 UMKM, semua produk asli Tarakan. Nanti kita pelan-pelan mengundang UKM yang lain. Untuk Produk unggulan itu ada batik, ada sendal ukir kreatif Tarakan, sama sambal dayak yang banyak dilirik orang. Bahkan ada wisman asing yang tertarik dan sempat mengambil nomor kontak” ungkapnya
Lebih lanjut Hadi menjelaskan kegiatan bazar tersebut sebagai upaya untuk merubah mindset warga Tarakan. Dimana kita ketahui selama ini ole-ole atau buah tangan bagi sanak family yang datang ke Tarakan atau keluar Tarakan pasti produk luar seperti Milo atau Apollo.
“Nah ini kita mau rubah, paling tidak nanti kita punya loh ole-ole yang juga tidak kalah saing dari luar sehingga kita bukan hanya penonton yang menikmati produk dari luar tapi bagaimana kita menjadi warga yang produktif, bisa memproduksi” tuturnya
Hadi berharap kedepannya pemerintah Kota Tarakan bisa melakukan inovasi dalam memantu para pelaku UMKM mengembangkan usahanya “Jika bisa nanti Pak Walikota bisa membuat surat edaran ke Minimarket nanti ada disediakan tempat khusus untuk UMKM yang strategis sehingga bisa menarik pengunjung” harapnya (ars)