PONTIANAK, MK – Sedikitnya 194 meriam karbit siap mengguncang kota Pontianak dalam memeriahkan perayaan Idul Fitri 1436 Hijriyah. Selama sepekan, Festival Meriam Karbit yang menjadi agenda tahunan pariwisata di Kota Pontianak ini akan dipusatkan di Jl Adisucipto Gg. 45 pinggiran Sungai Kapuas.
Salah satu meriam karbit
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak, Hilfira Hamid mengatakan, dibanding tahun lalu, jumlah peserta Festival Meriam Karbit tahun ini lebih menurun. Namun hal ini justru dinilainya selektif dalam menerima pendaftaran peserta festival meriam karbit. “Biasanya mereka ikut tapi tidak maksimal. Mudah-mudahan tahun ini akan lebih baik lagi,” ujarnya.
Ketua Forum Meriam Karbit, Alham membenarkan adanya penurunan jumlah peserta meriam karbit tahun ini. Menurutnya, berkurangnya peserta tersebut dikarenakan sulitnya memperoleh dana atau sponsor dalam pembuatan meriam karbit yang bisa menelan biaya Rp 2 juta hingga Rp 3 juta untuk satu buah meriam kayu.
“Untuk jumlah peserta Festival Meriam Karbit yang akan dinilai yakni ada 34 titik dengan jumlah meriam karbit sebanyak 194 buah,” terangnya.
Dalam penilaian festival meriam karbit, ada lima kriteria yang akan menjadi penilaian juri yakni bunyi meriam, motif, dekorasi pentas, keseragaman dan kekompakkan tim dan pagelaran seni dan budaya.
“Untuk satu titik minimal jumlah meriamnya tiga buah. Total hadiah yang disiapkan Rp 35 juta,” jelas Alham.
Sementara itu, dari segi pengamanan, Wakapolresta Pontianak, AKBP Veris Septiansyah menyatakan kesiapan pihaknya dalam melakukan pengamanan festival meriam karbit yang digelar H-3 hingga H+3 Idul Fitri 1436 H. Sedikitnya 800 personil yang akan disebar di titik-titik permainan meriam karbit. Pengamanan ini sebagai antisipasi gangguan kamtibmas yang mungkin terjadi, baik di luar lingkungan permainan meriam maupun di titik-titik permainan tradisional masyarakat Kota Pontianak itu.
“Makanya tadi saya minta yang terlibat sebagai pelaksana atau pemain meriam karbit ini, timnya diberikan tanda-tanda khusus sebagai pengenal supaya kita bisa mengawasi. Apabila ada kekeliruan, kita bisa cepat untuk mengamankan,” tutur Veris.(Lyn)
