TARAKAN, MK– Dengan adanya penangkapan pengedar Narkotika berjenis sabu, yang diketahui rata-rata gembongnya berada di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas). Sehinnga membuat Badan Narkotika Nasional (BNNP) Kalimantan Utara ingin mengawasi dan memantau perkembangan di dalam sana.
Tak pelak Terakhir, penangkapan Asep, oknum polisi yang berdinas di Polres Mamuju Utara, Sulawesi Barat dengan barang bukti sabu 440,90 gram ternyata juga mengarah ke salah satu warga binaan Lapas Gowa, Sulawesi Selatan.
Menurut Kepala BNNP Kaltara, Brigjend Ery Nursatari menuturkan, menurut pengakuan Asep, sabu yang dikirimnya ke Makassar, Sulawesi Selatan menggunakan jasa pengiriman ini merupakan pesanan dari Miming, warga binaan di Lapas Gowa.
Asep sendiri ditangkap BNNP Kaltara pada 11 Agustus lalu setelah kurir sabunya ditangkap di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar sehari sebelumnya.
“Menurut tersangka, Asep pemesan sabu Miming, warga binaan Lapas. Tapi ini masih kita kembangkan dan belum lengkap informasinya,” kata Brigjend Ery.
Jika ternyata benar, maka BNNP Kaltara akan mengirimkan tim untuk berangkat ke Lapas Gowa mengembangkan kasus ini seperti perkara sabu 900 gram lebih yang melibatkan Amelia, wanita cantik yang tertangkap di Bandara Juwata Tarakan saat hendak berangkat ke Makassar beberapa bulan lalu.
“Takutnya, kan dia (Asep. Red) hanya sekedar menyebutkan nama. Memang ada sih nama seperti itu (Miming), tapi kita mau coba mengembangkan dulu,” bebernya.
Diakui jenderal bintang satu ini, keterbatasan anggota di BNNP Kaltara membuat ia sulit menindaklanjuti dengan cepat setiap perkara yang disidik. “Kasus datang-datang terus ini, jadi kita bagi-bagi anggota juga untuk perkara lainnya,” tandasnya.
Namun, ia memastikan akan melakukan penyidikan paling maksimal untuk menyelesaikan setiap perkara yang ditangani, akan diupayakan untuk sampai bisa mengungkap ke pelaku lain.
Ia pun meminta kerja sama dari jasa pengiriman untuk mengupayakan setiap pengirim paket wajib menyertakan fotokopi identitas dan juga dilengkapi dengan CCTV untuk mengetahui jika ada terduga pelaku yang terlibat pengiriman sabu.
“Kita sudah mengumpulkan pemilik jasa pengiriman di Tarakan, kita minta kalau orang kirim barang KTP diterima, artinya kita sudah persuasif meminta kerja sama. Tapi, baru-baru ini ada kejadian, ternyata pegawainya baru, jadi tidak meminta identitas dan barang diterima saja. Makanya kita minta komitmen dari jasa pengiriman juga,” tandasnya.(arz27)